Sukses

Kanter Rajin Kritik Erdogan, Final NBA Terlarang di Turki

Enes Kanter menjadi buronan pemerintah Turki di bawah kepemimpinan Recep Tayyip Erdogan karena sering melontarkan kritik pedas di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta Pecinta bola basket di Turki tidak akan bisa menyaksikan pertandingan final Wilayah Barat NBA dan mungkin juga partai puncak NBA 2018- 2019. Padalah ada pemain Turki yang akan berlaga.

Menurut laporan Reuters, stasiun televisi yang biasa menyiarkan NBA di Turki, S Sport telah memutuskan tidak akan menyiarkan duel Golden State Warriors melawan Portland Trail Blazers di final Wilayah Barat NBA. 

Penyebab final Wilayah Barat NBA terlarang di Turki tak lain karena Blazers akan diperkuat oleh Enes Kanter. Pemain 26 tahun itu sebenarnya berasal dari Turki. Namun dia kini menjadi buronan pemerintahan Turki rezim Recep Tayyip Erdogan.

Kanter merupakan pendukung oposisi, ulama Fethullah Gulen. Dia rajin mengkritik Erdogan lewat media sosial. Pemerintah Turki telah memerintahkan penangkapan Kanter jika dia pulang kampung. Kanter tidak pernah menginjakkan kaki di Turki sejak 2016.

Tahun lalu Kanter mengklaim dirinya mungkin akan dibunuh oleh agen rahasia Turki sehingga menolak ikut bermain di NBA Global Games yang digelar di London Inggris.

"Saya bisa mengatakan dengan jelas bila kami tidak akan menyiarkan laga Warriors melawan Blazers. Lebih jauh, jika Portland berhasil mencapai final, [itu] juga tidak akan disiarkan," ujar Omer Sarac, komentator S Sport kepada Reuters.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Starter

S Sport memang selama ini tidak pernah menyiarkan pertandingan Kanter di NBA baik ketika masih di Oklahoma City Thunder, Knicks hingga sekarang di Blazers. Namun pecinta basket di Turki masih bisa menonton melalui NBA League Pass.

Kanter akan bermain sebagai starter bersama Blazers di final Wilayah Barat NBA. Dia menggantikan Jusuf Nurkic yang cedera parah hingga akhir musim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.