Sukses

BI Rate Dongkrak Rupiah ke Bawah Level 12.000/US$

Kurs rupiah di pasar Bloomberg tercatat menguat ke level 11.984 per dolar AS.

Bank Indonesia memutuskan untuk tetap menahan suku bunga acuannya (BI Rate) di level 7,5%. Keputusan tersebut sukses melecut nilai tukar rupiah menembus level di bawah 12 ribu per dolar AS. Keputusan bank sentral juga berhasil membebaskan rupiah yang terpenjara empat bulan di level 12 ribu per dolar AS.

Seperti melansir data valuta asing (valas) Bloomberg, Kamis (13/2/2014), nilai tukar rupiah tercatat menguat 0,8% ke level 11.991 pada perdagangan pukul 2:50 waktu Jakarta. Bahkan hingga penutupan perdagangan valas, rupiah terus bergerak menguat dan bertengger di level 10.984 per dolar AS.

Tahun lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar merosot hingga 21% dan merupakan pelemahan terbesar sejak 2000.

Keputusan BI ini sejalan dengan prediksi sejumlah analis yang disurvei Bloomberg. Sebanyak 18 dari 19 analis memperkirakan BI akan tetap mempertahankan suku bunga di level 7,5%. Sementara seorang analis memprediksi BI akan menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps).

Dalam tiga kali Rapat Dewan Gubernur BI, bank sentral memutuskan tetap mempertahankan BI rate di level 7,5%. BI juga mempertahankan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility masing-masing tetap di level 7,50% dan 5,75%.

Pada 2013, perekonomian Indonesia tercatat mengalami pertumbuhan paling lambat. Kondisi tersebut memicu BI untuk menaikkan suku bunga acuan secara agresif sekaligus untuk meningkatkan nilai tukar rupiah yang kian melemah kala itu.

"Tingkat inflasi akan terus berkurang dalam beberapa bulan ke depan. Jika BI menaikkan suku bunga acuannya lagi, hal itu akan menganggu nilai konsumsi," ungkap Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Destry Damayanti. (Sis/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini