Sukses

Harga Emas Dunia Terjun Bebas Akibat Data Perumahan AS Membaik

Harga emas dunia merangkak turun pada perdagangan hari selasa karena data awal perumahan di Amerika Serikat (AS) yang membaik dan nilai tukar dolar AS yang menguat.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia merangkak turun pada perdagangan hari selasa karena data awal perumahan di Amerika Serikat (AS) yang membaik dan nilai tukar dolar AS yang menguat.

Saat ini pelaku pasar tengah menanti pidato Gubernur Bank Sentral AS atau the Fed Jerome Powell di Capitol Hill yang akan menjadi isyarat kebijakan suku bunga.

Mengutip CNBC, Rabu (21/6/2023), harga emas dunia di pasar spot turun 0,7 persen ke posisi USD 1.936,98 per ons pada pukul 14.26 EDT (18.26 GMT), setelah turun sebesar 1 persen di awal sesi.

Sedangkan harga emas berjangka AS melemah 1,2 persen menjadi USD 1.947,7 per ons.

Data pembangunan perumahan di AS melonjak pada Mei ke level tertinggi dalam lebih dari setahun.

Analis senior RJO Futures Daniel Pavilonis menjelaskan, angka ledakan data perumahan ini telah membebani pasar emas, yang sudah relatif lemah setelah keputusan suku bunga terakhir yang dilakukan oleh Bank Sentral AS.

“Perang di Ukraina tampaknya relatif terkendali, rantai pasokan berkurang, suku bunga dinormalisasi, pasar saham tinggi, jadi untuk apa Anda memiliki begitu banyak emas? Pada akhirnya saya pikir emas sudah selesai untuk sementara waktu, ” jelas Pavilonis.

Indeks dolar naik 0,1 persen dan membuat harga emas batangan kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Estimasi Harga Emas Tahun Ini 

Analis Commerzbank menurunkan estimasi harga emas mereka untuk paruh kedua 2023 sebesar USD 50 menjadi USD 2.000 per ons. Penurunan prediksi ini setelah melihat kenaikan suku bunga oleh the Fed pada bulan Juli dan tidak ada penurunan suku bunga hingga kuartal kedua tahun depan.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak menghasilkan.

Menurut Fedwatch CME, pelaku pasar melihat peluang 74,4 persen dari kenaikan suku bunga 25 basis poin pada bulan Juli, dengan penurunan suku bunga diharapkan hanya ketika 2024 dimulai.

Saat ini, pelaku pasar tengah menunggu kesaksian Gubernur Fed Powell pada hari Rabu yang merupakan laporan rutin kepada Kongres dua kali dalam setahun tentang keadaan kebijakan moneter.

 

3 dari 3 halaman

Logam Mulia Lain

Untuk harga logam mulia lain juga mengalami tekanan. Perak spot turun 3,2 persen menjadi USD 23,16 per ons, terendah dalam tiga minggu.

Platinum turun 1,4 persen pada USD 961,89, setelah mencapai level terendah sejak 29 Maret sebelumnya.

Paladium turun 1,7 persen menjadi USD 1.383,40.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini