Sukses

Kadin ke Generasi Milenial: Lulus Kuliah Jangan Mau Jadi PNS

Kadin Indonesia meminta generasi muda lulusan kuliah untuk tidak hanya fokus menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komite Tetap Bidang PPN Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rusmin Lawin meminta generasi muda lulusan kuliah untuk tidak hanya fokus menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Dia menyarankan, para kaum terpelajar untuk menjadi seorang wirausahawan. Hal ini demi meningkatkan rasio kewirausahaan Indonesia agar menjadi negara maju.

"Jadi, jangan mau begitu kuliah udah (lulus) mau jadi PNS, itu salah," katanya kepada awak media di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Selain wirausahawan, dia juga meminta generasi muda untuk membekali diri dengan kemampuan informasi dan teknologi (IT). Hal ini demi meningkatkan daya saing kerja di era digitalisasi.

"Pekerjaan (IT) akan bertambah, orang-orang IT akan lebih banyak, kita harus dorong agar anak anak muda masuk IT," ungkapnya.

Dia pun meminta pemerintah untuk terus meningkatkan rasio kewirausahaan di Indonesia. Menurutnya, strategi tersebut sangat tepat untuk mewujudkan visi emas Indonesia menjadi negara maju pada 2045 mendatang.

"Kadin Indonesia sebagai mitra utama itu senantiasa mendukung, karena ini langkah yang baik bagaimana suatu kebijakan jangka panjang ataupun menengah itu disusun dari awal sudah melibatkan dunia usaha," pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rasio Kewirausahaan Indonesia

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, saat ini kondisi eksisting rasio kewirausahaan nasional Indonesia hanya berkisar 3,47 persen. Angka ini lebih rendah dibanding negara kawasan Asia Tenggara (ASEAN), termasuk Malaysia.

"Kondisi eksisting rasio kewirausahaan nasional, dimana saat ini hanya berkisar 3,47 persen, lebih rendah dibanding negara-negara ASEAN seperti Singapura 8,76 persen, Thailand 4,26 persen dan Malaysia 4,74 persen," kata Teten Masduki dalam keterangannya, Kamis (8/4).

Padahal, untuk dikategorikan sebagai negara maju rasio kewirausahaan minimal berada di level 12 persen dari total populasi penduduk. Namun, rasio kewirausahaan di Indonesia baru mencapai 3,47 persen.

Untuk meningkatkan rasio kewirausahaan, Kemenkop UKM bersama stakeholders terkait terus menggalakkan program kewirausahaan. Khususnya, terhadap para generasi milenial.

3 dari 4 halaman

Menkop Teten Masduki Klaim Sudah Cetak 390 Ribu Wirausaha Baru

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki tengah mengejar target 1 juta wirausaha baru pada 2024 mendatang. Per akhir 2022, sudah tercipta sebanyak 392.847 wirausaha baru yang didorong Teten.

Capaian ini berarti hampir setengah jalan dari target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu. Diketahui, ini merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024. Tujuannya mewujudkan target rasio kewirausahaan 3,95 persen.

Teten mengatakan, target tersebut dapat tercapai melalui kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Pembagiannya, pemerintah pusat memiliki tanggung jawab untuk mencetak 600 ribu wirausaha baru, sedangkan 400 ribu sisanya menjadi tugas bagi pemerintah daerah.

"Hingga akhir 2022, kami sudah mencetak 392.847 wirausaha lewat berbagai strategi yang dirancang oleh KemenKopUKM, mulai dari program inkubasi usaha, digitalisasi KUMKM, konsultasi bisnis dan pendampingan, kegiatan pengembangan kewirausahaan di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), hingga pendataan lengkap di masing-masing daerah," kata Menteri Teten Masduki dalam keterangannya, Senin (15/5/2023).

 

4 dari 4 halaman

36 Kegiatan

Sepanjang 2022 Kemenkop UKM telah melakukan 36 kegiatan pengembangan kewirausahaan, baik yang dilakukan untuk calon wirausaha, wirausaha pemula, dan wirausaha mapan.

Dari situ Kemenkop UKM berhasil melakukan pendampingan kepada 36.821 wirausaha, dengan rincian sebanyak 17.790 merupakan calon wirausaha, 16.144 wirausaha pemula, dan 2.887 wirausaha mapan.

“Untuk pengembangan kewirausahaan tahun ini, kami akan mengagendakan berbagai kegiatan untuk mengulang sukses di tahun 2022, dengan beragam inovasi yang kami harapkan dapat lebih banyak menghasilkan wirausaha baru yang berkualutas,” ujar Menteri Teten.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.