Sukses

Pergerakan Wisatawan Lokal Tembus 734,86 Juta di 2022, Lebih Tinggi Banding Sebelum Pandemi

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 734,86 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) sepanjang tahun 2022.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 734,86 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) sepanjang tahun 2022. 

“Sepanjang 2022 jumlah perjalanan wisatawan nusantara 734,86 juta perjalanan,” kata Kepala BPS, Margo Yuwono di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Selasa (2/5).

Angka tersebut telah melampaui pergerakan wisatawan nusantara sebelum pandemi sebesar 1,76 persen. Sedangkan jika dibandingkan tahun 2021, terjadi kenaikan 19,82 persen. 

“Jadi untuk wisnus ini kabar menggembirakan dibandingkan tahun 2021 ada peningkatan 19,82 persen,” kata dia. 

Pergerakan wisnus tertinggi selama tahun 2022 terjadi pada bulan Maret dan Mei karena bertepatan dengan musim Ramadan dan mudik lebaran.  Di bulan Maret tercatat ada 80,23 juta perjalanan. Sedangkan di bulan Mei tercatat sebanyak 78,83 juta perjalanan. 

“Periode tersebut merupakan masa mudik dan Ramadan tahun 2022,” kata Margo. 

Perjalanan Wisnus Didominasi Menuju Pulau Jawa

Lebih rinci Margo menjelaskan dari total perjalanan  wisnus di tahun 2022, sebagian besar menuju ke Pulau Jawa. Hal ini menunjukkan 3 dari 4 perjalanan masyarakat tujuannya ke Pulau Jawa. 

“Dari total 734,86 juta perjalanan di tahun 2022, sebanyak 75,49 persen atau 3 dari 4 perjalanan dilakukan ke Pulau Jawa,” kata Margo. 

BPS mencatat ada 6 provinsi yang paling banyak dikunjungi winus sepanjang tahun 2022. Tertinggi menuju Jawa Timur dengan total wisnus 200,55 juta perjalanan (27,29 persen). 

Adapun 2 daerah dengan jumlah wisnus terbanyak yakni Kota Surabaya (15,35 juta kunjungan) dan Kabupaten Malang (10,31 juta kunjungan). 

Di urutan kedua ada Provinsi Jawa Barat dengan jumlah kunjungan 123,53 juta kunjungan (16,81 persen). Adapun dua daerah kunjungan tertinggi yakni Kabupaten Bogor (16,81 juta kunjungan) dan Kota Bandung (14,75 juta kunjungan).

Pada urutan ketiga ada Provinsi Jawa Tengah dengan total 110,35 juta kunjungan wisnus. Tempat favorit yang dikunjungi yakni Kota Semarang sebanyak 15,35 juta kunjungan. 

Keempat, DKI Jakarta dengan jumlah kunjungan 7,62 persen dari total   734,86 juta perjalanan wisnus. Adapun daerah yang dikunjungi Jakarta Pusat (12,59 juta kunjungan) dan Jakarta Utara (12,31 juta kunjungan). 

Kelima, Banten dengan jumlah kunjungan 5,25 persen dari 734,86 juta perjalanan wisnus. Dua daerah yang dikunjungi yakni Kabupaten Tangerang (10,62 juta kunjungan) dan Tangerang Selatan (8 juta kunjungan). 

Keenam, Provinsi DIY dengan jumlah kunjungan 3,50 persen dari 734,86 juta perjalanan wisnus. Adapun daerah yang paling banyak dikunjungi yakni Kabupaten Sleman dengan jumlah kunjungan 7,9 juta.  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

800 Ribu Turis Asing Kunjungi Indonesia di Maret 2023, Terbanyak Asal Malaysia

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan turis asing atau wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Maret 2023 sebesar 800,96 ribu kunjungan. Angka itu terus melesat jika dibandingkan bulan sebelumnya atau periode sama tahun lalu.

"Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Maret 2023 sebanyak 809,96 ribu kunjungan. Naik 15,39 persen secara bulanan, dan tumbuh sangat impresif kalau dibandingkan (periode sama) tahun lalu, tumbuhnya 470,37 persen secara year on year," jelas Kepala BPS Margo Yuwono, Selasa (2/5/2023).

Adapun turis asing yang berkunjung ke Indonesia pada Maret 2023 masih didominasi oleh wisman dari negara tetangga, seperti Malaysia (15,39 persen), Singapura (13,74 persen), dan Australia (11,87 persen).

Secara kumulatif, kunjungan wisman pada Januari-Maret 2023 juga melonjak 508,87 persen dibandingkan periode sama pada 2022 lalu. Namun, jumlah itu masih di bawah level sebelum pandemi Covid-19.

"Kalau dilihat, jumlah kunjungan wisman terus mengalami peningkatan sejak tahun lalu. Tapi kalau dilihat dibandingkan sebelum pandemi, kondisi di tahun 2023 ini belum kembali ke level sebelum pandemi di 2019," imbuh Margo.

Sebagai perbandingan, jumlah kunjungan wisman ke Tanah Air sebanyak 2.247.837 atau sekitar 2,24 juta kunjungan pada tiga bulan pertama tahun ini. Ini mencapai 41 persen dari total kunjungan wisman sepanjang 2022 lalu, sebesar 5.471.279 atau 5,47 juta.

Namun dibandingkan Januari-Maret 2019, masih 40,2 persen lebih rendah sebesar 3.757.642 atau 3,75 juta. Secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia di sepanjang 2019 mencapai 16.106.954 atau sekitar 16,10 juta. 

3 dari 3 halaman

Wisatawan Domestik

Jumlah wisatawan Nusantara tahun lalu juga tumbuh cukup besar, yakni 16,5 persen. Jumlahnya mencapai 703 juta perjalanan. Pada 2023 targetnya cukup ambisius dan membutuhkan usaha yang luar biasa, yakni 1,4 miliar perjalanan.

Sandiaga mengatakan bahwa daya saing dan indeks pembangunan kepariwisataan

Indonesia saat ini nomor dua di ASEAN, masih di bawah Singapura. Akselerasi pemulihan sektor pariwisata dilakukan melalui inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Menurutnya, tahun 2022-2023 adalah tahun recovery pariwisata Indonesia.

“Tahun 2024 kita targetkan menjadi awal tahun pertumbuhan,” katanya. 

Momentum kebangkitan pariwisata global menjadi peluang mengembangkan potensi wisata lokal dan ekonomi kreatif Indonesia meningkatkan performa yang dampak lanjutannya adalah memperbesar peluang usaha dan lapangan kerja.

Untuk mencapai target kunjungan wisata ke depan, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, mengatakan portofolio pariwisata Indonesia tetap pada tiga hal, yakni budaya, alam, dan atraksi buatan. Terbesar masih pada budaya. Karena itu, Indonesia akan mendorong atraksi-atraksi budaya dengan dilengkapi event-event yang mendukungnya.

“Tahun 2023 akan ada 100 event besar yang akan diselenggarakan,” katanya.

Direktur Angkutan Udara Kemenhub Putu Eka Cahyadhi menambahkan momentum recovery pariwisata Indonesia sudah terlihat dari perjalanan inbound pada awal 2023. Sepanjang 2023 ini, katanya, penerbangan masuk sudah meningkat 33 persen.

“Pada Juni 2023 nanti pesawat terbesar di dunia saat ini, Airbus A380, akan mulai mendarat di Denpasar,” katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini