Sukses

Airlangga Pede Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2022 di Atas 5 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal ke III masih diatas 5 persen.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal ke III masih diatas 5 persen.

Airlangga menjelaskan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi Indonesia yakni PMI yang sebesar 53,7 persen dan termasuk salah satu tertinggi di negara-negara Asean.

"Pertumbuhan ekonomi dalam 3 kuartal sudah diatas 5 persen dan terakhir di 5,44 persen dan diperkirakan di kuartal III ini juga pertumbuhan hampir sama atau sedikit diatas 5,4 persen, ujar Airlangga, pada Rapat Kerja Nasional, Jakarta, Selasa (4/10).

Dia menyebut secara spasial penguatan ekonomi terjadi di seluruh wilayah Indonesia termasuk di maluku dan papua yang pertumbuhannya hampir diatas 13 persen dan kontribusi memang masih di regional jawa sebesar 56,55 persen.

Oleh karena itu upaya kebijakan yang diambil pemerintah salah satunya adalah menjadi dasar pembangunan yakni kebijakan satu peta.

Kebijakan satu peta adalah program yang bertujuan untuk menciptakan satu standar referensi sebagai basis data geoportal yang terunifikasi, akurat, akuntabel untuk mendukung percepatan pelaksanaan pembangunan nasional.

"Program kebijakan satu peta yang diluncurkan oleh Bapak Presiden (Jokowi) dengan PP Nomor 9 Tahun 2016 ini dengan kegiatan utama adalah kompilasi integrasi, sinkronisasi, informasi geospasial tematik dan juga berbagai data untuk jaringan informasi geospasial nasional dan dengan regulasi yang ke Nomor 23 tahun 2021 tematiknya ditingkatkan dari 85 menjadi 158 dan ini dengan menambahkan tema baru antara lain dibidang perekonomian, keuangan, kebencanaan, kemaritiman dan melibatkan tambahan menjadi total 24 K/L," terang dia.

Manfaat dari kebijakan satu peta adalah pembangunan berbasis spasial, perencanaan dan pemanfaatan tata ruang yang terintegrasi dalam rencana tata ruang di darat, laut, dalam bumi dan udara.

Kemudian kesesuaian dan perizinan pemanfaatan ruang masing-masing sektor, penyelesaian tumpang tindih pemanfaatan ruang dan perbaikan data IGT masing-masing sektor.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menko Airlangga: Seluruh Negara Gunakan Digitalisasi sebagai Akselerator Pertumbuhan Ekonomi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, digitalisasi tumbuh pesat pada masa pandemi Covid-19, salah satunya di sektor kesehatan di mana pengguna telemedicine tumbuh 10 kali lipat.

Indonesia juga memiliki aplikasi PeduliLindungi yang di-install oleh lebih dari 110 juta pengguna. Selain sektor kesehatan, sektor pendidikan dan perbankan digital juga terus berkembang pesat.

“Hampir seluruh negara, termasuk Indonesia, menggunakan digitalisasi sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi dan menggunakan digitalisasi sebagai tempat untuk penciptaan lapangan pekerjaan,” tutur Menko Airlangga, dalam keterangannya, Minggu (2/10/2022).

Lebih lanjut Menko Airlangga menjelaskan terkait pengembangan ekonomi digital pada tahun 2025 pasarnya, diperkirakan meningkat menjadi sekitar USD 135 hingga USD 144 miliar.

Membaca peluang tersebut, Pemerintah juga terus membangun infrasturktur pendukung digitalisasi di Indonesia. Indonesia bekerja sama dengan luar negeri untuk penerapan teknologi Low Earth Orbit Satelite yang dapat membantu Indonesia agar saling terkoneksi.

“Transformasi digital terus didorong Pemerintah dengan mempersiapkan infrastrukturnya antara lain fiber optik, jaringan 4G menjadi 5G, dan juga sedang disiapkan satelit yang tidak terlalu tinggi atau Low Earth Orbit Satelite (LEO). LEO Ini sudah diuji coba di Kalimantan Timur. Dengan satelit ini, kalau seluruhnya bisa terpasang, maka seluruh pulau di Indonesia terkoneksi,” ujar Menko Airlangga.

3 dari 4 halaman

Kartu Prakerja

Selain penyiapan infrastruktur, SDM yang memiliki kemampuan di bidang digital merupakan hal yang sangat penting.

Menko Airlangga menyampaikan bahwa Pemerintah sudah meluncurkan Program Kartu Prakerja pada April 2020 ketika pandemi Covid-19 yang merupakan program semi bansos dengan unsur pendidikan secara online di dalamnya.

Program government to people pertama tersebut telah diapresiasi lembaga-lembaga dunia dan akan direplikasi untuk membantu negara-negara berkembang yang lain.

“Program Kartu Prakerja ini sudah dilakukan dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Ini menunjukkan bahwa readiness masyarakat Indonesia di sektor digital sudah siap,” ujar Menko Airlangga.

4 dari 4 halaman

Startup

Selanjutnya, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki jumlah startup cukup banyak, bahkan terbanyak di ASEAN. Start-up yang berhasil mayoritas didirikan oleh generasi muda.

“Oleh karena itu, ini momentum emas. Jangan sia-siakan momentum ini. Saya apresiasi pertemuan ini yang menjadi tempat para generasi muda untuk berkumpul, mendapatkan info, melakukan networking, mendengarkan dari narasumber berpengalaman,” kata Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga berpesan kepada generasi muda terkait investasi. Mengingat banyaknya generasi muda yang memasuki pasar modal dan cryptocurrency dia berpesan agar generasi muda hendaknya tetap menyeimbangkan antara investasi yang agresif dan investasi konservatif.

Hal tersebut penting karena investasi konservatif tetap memiliki faktor keamanan lebih tinggi.

“Terus semangat dan terus berinovasi. Pemerintah selalu akan mendukung generasi muda dengan pembiayaan baik dari venture capital ataupun pembiayaan dari perbankan, termasuk melalui KUR,” pungkas Menko Airlangga. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.