Sukses

Usai Merosot, Harga Emas Antam Naik Rp 10.000 per Gram pada 6 Februari 2021

Harga emas Antam lebih mahal Rp 10.000 per gram menjadi Rp 940 ribu per gram pada perdagangan, Sabtu (6/2/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam lebih mahal Rp 10.000 per gram menjadi Rp 940 ribu per gram pada perdagangan, Sabtu (6/2/2021). Sebelumnya, harga emas antam dipatok Rp 930 ribu per gram.

Sama, harga buyback emas Antam juga turun Rp 10.000 menjadi Rp 820 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 820 ribu per gram.

Untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.750.000, sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 18.860.000.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.15 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).

Rincian Harga Emas Antam:

* Pecahan 0,5 gram Rp 520.000

* Pecahan 1 gram Rp 940.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.820.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.705.000

* Pecahan 5 gram Rp 4.475.000

* Pecahan 10 gram Rp 8.895.000

* Pecahan 25 gram Rp 22.112.000

* Pecahan 50 gram Rp 44.145.000

* Pecahan 100 gram Rp 88.212.000

* Pecahan 250 gram Rp 220.265.000

* Pecahan 500 gram Rp 440.320.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 880.600.000.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Emas Naik 1 Persen karena Dolar AS Melemah

Harga emas rebound di atas level psikologis USD 1.800 pada perdagangan Jumat. Lonjakan harga emas ini dipicu oleh penurunan dolar Amerika Serikat (AS) dan data pertumbuhan pekerjaan AS yang lebih lambat dari perkiraan.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (6/2/2021), harga emas di pasar spot naik 1 persen menjadi USD 1.810,26 per ounce pada pukul 13:58. EST, setelah jatuh ke level terendah sejak 1 Desember pada hari Kamis. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 1,2 persen menjadi USD 1.813.

"Harga emas terus memimpin terutama dari dolar dan kami memperkirakan ini akan tetap terjadi di sesi mendatang," kata Suki Cooper, Analis di Standard Chartered.

"Di luar waktu dekat, kami yakin prospek emas tetap konstruktif mengingat stimulus fiskal kemungkinan akan mengakibatkan defisit kembar AS yang besar," lanjut dia.

Nilai tukar dolar AS melemag 0,6 persen. Hal ini membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

Pertumbuhan lapangan kerja AS rebound secara moderat di bulan Januari dan kehilangan pekerjaan di bulan sebelumnya lebih dalam dari yang diperkirakan sebelumnya.

Dewan Perwakilan Rakyat AS akan mengambil persetujuan akhir pada hari Jumat dari ukuran anggaran yang akan memungkinkan Demokrat mendorong paket bantuan COVID-19 senilai USD 1,9 triliun melalui Kongres.

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang kemungkinan didorong oleh stimulus yang meluas.

Namun demikian, sepanjang pekan ini harga emas turun 1,9 persen. Ini menjadi penurunan terbesar sejak 8 Januari 2021. Sebagian disebabkan oleh imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi, karena mereka meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Analis Riset Senior di FXTM Lukman Otunuga menyatakan, saat investor mengalihkan fokus mereka ke prospek ekonomi AS dan melihat aset berisiko, harga emas mungkin melemah dalam jangka pendek.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.