Sukses

Bank Mandiri Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,4 Persen di 2021

Proyeksi positif pertumbuhan ekonomi 2021 ditunjang atas perbaikan berbagai kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Treasury and International Banking PT Bank Mandiri (Persero), Panji Irawan yakin ekonomi Indonesia akan pulih di tahun depan, Pemulihan tersebut akan mulai terlihat pada kuartal II 2021. Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan mencapai 4,4 persen.

"Kami meyakini bahwa perekonomian Indonesia akan mampu melewati Pandemi ini dengan pemulihan yang mungkin bisa kita lihat pada kuartal ke dua tahun 2021. Kami memperkirakan pada kuartal I tahun 2021 perekonomian Indonesia sudah bisa balik kembali tumbuh positif, sehingga secara full year akan dapat tumbuh sebesar 4,4 persen," ujar dia dalam webinar Paparan Economic Outlook 2021, Selasa (22/12/2020).

Menurutnya, proyeksi ini didasarkan pada asumsi kurva infeksi Covid-19 dapat dikendalikan. "Alhasil penerapan protokol kesehatan harus lebih diketatkan," paparnya.

Selain itu, adanya prospek pengadaan dan produksi vaksin secara global juga akan memperbaiki kinerja perekonomian global, termasuk Indonesia. "Sehingga masalah pandemi ini bisa cepat teratasi," terangnya.

Panji menambahkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021 juga ditunjang atas perbaikan berbagai kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19 selama beberapa bulan terakhir. Khususnya terkait kebijakan Fiskal dan Moneter.

"Seperti respons kebijakan Fiskal dan Moneter yang sangat kian baik dari Pemerintah dan Otoritas Fiskal, Moneter, dan Perbankan melalui berbagai stimulus kepada perekonomian, sektor riil dan perbankan," ucapnya.

Kemudian, disahkannya Undang-Undang (UU) Cipta Kerja juga menunjukkan komitmen Pemerintah dalammenciptakan iklim investasi di Indonesia yang lebih baik dan kondusif. "Sehingga diyakini realisasi investasi di tanah air akan lebih meningkat sebagai pendorong pemulihan ekonomi nasional," tegasnya.

Terakhir, adanya perbaikan dari harga-harga komoditas utama Indonesia seperti CPO, batubara dan karet. Walhasil akan mendongkrak perekonomian pada beberapa wilayah di Indonesia penghasil komoditas tersebut setelah meningkatnya penerimaan daerah.

"Dengan berbagai perkembangan tersebut, kami meyakini bahwa perekonomian tahun depan dapat tumbuh positif," tukasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menko Airlangga: 2021 Penuh Peluang dan Tantangan

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut masih ada peluang dan tantangan dalam pemulihan ekonomi nasional di 2021. Hal itu didasari oleh sinyal pemulihan yang sudah terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia.

"Di sisi ekonomi saya yakin bahwa di tahun 2021 tahun penuh peluang dan tantangan, tahun pemulihan ekonomi nasional," kata dia dalam acara diskusi Menjaga Momentum Pemulihan Ekonomi Nasional secara virtual, di Jakarta, Kamis (17/12/2020).

Dia mengatakan, perekonomian Indonesia ini telah melewati titik terendah di kuartal III dan terkontraksi minus 3,49 persen. Pertumbuhan tersebut lebih baik dari negara-negara lain seperti Jerman, Singapura Filipina, dan Meksiko yang terkontraksi lebih dari 4 persen.

Sementara, dari sisi eksternal surplus neraca perdagangan dan surplus transaksi berjalan di November 2020 mencerminkan ketahanan sektor masih kuat dan optimis terhadap prospek perekonomian nasional. Adapun kata dia, indikasi perekonomian nasional juga berasal dari sektor keuangan yang ditandai sentimen pasar membaik.

"Dan kita lihat IHSG tembus diatas 6.000 dan rupiah kembali di Rp14.100. Keduanya kembali pada kondisi sebelum terjadinya Covid-19 atau hingga pemerintah melihat ini adalah recovery yang cukup positif di capital market," kata dia.

Pemerintah terus menjaga keseimbangan antara lenanganan pandemi covid dan pemulihan ekonomi untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi. Sedangkan dari segi kesehatan pemerintah terus berupaya untuk pengadaan vaksin.

"Sehingga tentu ini bisa meningkatkan kepercayaan publik sehingga publik bisa melakukan spending kembali ataupun meningkatkan perekonomian nasional," sebutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.