Sukses

OJK Ungkap Ada Penurunan Baki Debet di 74 Perusahaan Besar

Penurunan baki debet dari 74 perusahaan tersebut mencapai angka Rp 61,2 triliun, atau rata-rata turun sebesar 12,9 persen.

Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terjadi penurunan baki debet atau total kredit dari 74 debitur terbesar Indonesia.

Penurunan baki debet dari 74 perusahaan tersebut mencapai angka Rp 61,2 triliun, atau rata-rata turun sebesar 12,9 persen.

"Di segmen korporasi, kami mencatat 74 debitur besar dari kelompok 100 debitur besar mengalami penurunan baki debet dengan total Rp 61,2 triliun per Agustus, rata-rata turun 12,9 persen," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Kamis (1/10/2020).

Penurunan tersebut berasal dari perusahaan-perusahaan besar seperti PLN yang baki debetnya turun Rp 7,2 triliun, Gudang Garam Rp 5,3 triliun, Wilmar Nabati Rp 4,9 triliun, Petrokimia Gresik Rp 4,9 triliun dan Indofood Sukses Makmur sebesar Rp 4,4 triliun.

Secara umum, segmen kredit korporasi mengalami pertumbuhan 1,86 persen yoy (year on year) namun minus 2,41 persen year to date (ytd) dan minus 0,75 persen month to month (mom).

Selain itu, di segmen konsumsi, pertumbuhan kredit mengalami kenaikan 1,05 persen yoy, namun minus 1,89 persen ytd dan minus 0,05 persen mom.

"Sejalan dengan masih lemahnya daya beli masyarakat, untuk kredit KPR, Ruko, furniture dan elektronik rumah tangga dan kredit kendaraan bermotor (KKB) terus mengalami penurunan pertumbuhan kredit," ujar Wimboh.

Sementara, pertumbuhan kredit perbankan dari sisi intermediasi masih tumbuh positif meskipun mengalami sedikit penurunan dibanding periode sebelumnya.

Hingga Agustus lalu, pertumbuhan kredit perbankan tercatat sebesar 1,04 persen atau -1,69 persen year to date (ytd). Hal ini didorong oleh pelemahan penyaluran kredit baru oleh bank umum swasta.

"Sementara pada kredit bank persero dan BPD masih tumbuh cukup baik," ujar Wimboh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

OJK: Investor Pasar Modal Terus Meningkat di Tengah Tekanan Pandemi

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan hasil assessmen OJK terhadap perkembangan sektor jasa keuangan di tengah pandemi pada rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Kamis (1/10/2020).

Secara umum, kinerja pasar keuangan memang masih mengalami tekanan. Namun di pasar modal, jumlah investor tercatat terus meningkat.

"Yang menggembirakan, di tengah tekanan terhadap pasar keuangan domestik, ternyata minat masyarakat untuk mencari pendanaan di pasar modal masih tinggi," ujar Wimboh dalam rapat kerja secara virtual.

Menurut data OJK, penghimpunan dana publik hingga September 2020 mencapai Rp 85,9 triliun dengan 40 emiten baru.

"Jumlah investor domestik juga terus meningkat mencapai 3,14 juta investor. Meski investor besar dari asing keluar, masih ada kekuatan domestik dari investor ini," lanjut Wimboh.

Beberapa hari yang lalu, kinerja pasar saham dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) mengalami tekanan. Perdagangan di bursa saham domestik pada Rabu (30/9/2020) ditutup melemah 22,7 persen year to date (ytd) pada level 4.870.

Padahal, sejak 8 Juli, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia konsisten berada di atas level 5.000, namun sejak 21 September melemah.

"Hal ini terkait kekhawatiran investor terhadap fase recovery pandemi yang lebih dari ekspektasi sebelumnya dengan positivity rate Indonesia yang cukup tinggi," jelas Wimboh.

Sementara, tercatat net sell di pasar saham sebesar Rp 15,1 triliun ytd. Sedangkan di pasar SBN, net sellnya tercatat sebesar Rp 3,2 triliun ytd dengan yield obligasi pemerintah di seluruh tenor masih membaik yang tercatat menunjukkan penurunan 39,52 bps ytd.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Otoritas Jasa Keuangan atau OJK adalah lembaga yang berfungsi untuk mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan di sektor keuangan.

    OJK

  • Kredit adalah pinjaman uang dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur.

    Kredit

  • Baki Debet

Video Terkini