Sukses

3 Fokus Bank Mandiri di Masa Pandemi Covid-19

Bank Mandiri juga fokus menjalankan efisiensi biaya. Sejauh ini Bank Mandiri berhasil menjaga cost.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Hery Gunardi, mengatakan bahwa Bank Mandiri selama pandemi Covid-19 berfokus pada tiga hal. Ketiga hal tersebut adalah kredit tetap tumbuh, efisiensi biaya, dan akselerasi digital.

“Penyaluran kredit terkait program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 32 triliun, sesuai relaksasi yang diberikan oleh POJK 11 ini akan mengurangi kredit debitur dengan adanya restrukturisasi bisa membantu debitur,” kata Hery dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR terkait Penempatan Dana Pemerintah pada Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Kamis (17/9/2020).

Lanjutnya, Bank Mandiri juga fokus menjalankan efisiensi biaya. Sejauh ini Bank Mandiri berhasil menjaga cost menjadi efisien dengan penurunan biaya hingga 8,7 persen jika dihitung kuartal to kuartal (QoQ).

Selain itu, pihaknya juga fokus dalam peningkatan produktivitas kerja dan penurunan biaya operasional.

Hery menyadari dengan adanya pandemi covid-19, pola perilaku masyarakat turut berubah. Aktivitas fisik jarang terjadi, termasuk aktivitas perbankan yang biasa dilakukan petugas bank dalam melayani nasabah beralih menjadi online.

“Oleh karena itu kami ingin sekali mengakselerasi digital secara online terus kita percepat termasuk pengajuan kredit, kemudian kami juga punya supperapps dan kami terus dorong pengguna Mandiri online agar meningkat. Sekarang ada sekitar 3,8 juta pengguna aktif Mandiri Online,” ujarnya.

Di mana Bank Mandiri secara berkesinambungan mengembangkan solusi digital, seperti kemudahan membuka rekening secara digital, beragam fitur transaksi digital dengan mandiri Online, percepatan proses kredit melalui fitur Mandiri pintar, dan solusi Open Banking melalui API portal.

Ia menegaskan fokus-fokus tersebut bertujuan agar kinerja Bank Mandiri selanjutnya lebih baik meskipun pandemi covid-19 masih berlanjut di Indonesia.

Jika dilihat dari kinerja Bank Mandiri per Juni 2020, Hery mengatakan kreditnya masih bisa tumbuh sebesar 4,07 persen YoY atau sebesar Rp 754,8 triliun yang ditopang oleh pertumbuhan kredit wholesale mencapai 5,81 persen.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Di Tengah Covid-19, Bank Mandiri Perkuat Layanan Perbankan Digital

Sebelumnya, PT Bank Mandiri Tbk terus memperkuat lini layanan dan produk perbankan digital untuk meningkatkan pemanfaatan dan membudayakan kebiasaan bertransaksi secara online di masyarakat, terutama di masa pandemi covid-19.

Hasilnya, Juli 2020, Bank Mandiri mencatat adanya lebih dari 4,7 juta user dan e-channel yang telah terintegrasi dengan sistem pembayaran digital Bank Mandiri dengan jumlah transaksi sebesar 114,4 juta senilai Rp 129,6 triliun.

 

Menurut Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Aquarius Rudiyanto, inisiatif pengembangan layanan perbankan digital ini merupakan salah satu bentuk dukungan perseroan kepada agenda pemulihan ekonomi nasional, maupun lokal.

“Kondisi luar biasa akibat pandemi ini telah memaksa seluruh industri berinovasi dalam proses usaha mereka untuk bisa bertahan. Oleh karena itu, kami mengembangkan layanan perbankan digital ini tidak hanya untuk mendukung bisnis perseroan, tetapi juga untuk mendukung kebutuhan inovasi para pelaku usaha,” kata Aquarius dalam keterangan tertulis, Selasa (15/9/2020).

Dia mengungkapkan, Inisiatif digitalisasi layanan perbankan ini juga sejalan dengan visi Bank Mandiri untuk menjadi mitra finansial pilihan utama masyarakat Indonesia dengan bertransformasi menjadi modern digital bank terbaik yang dapat menghadirkan solusi perbankan digital yang handal dan simpel untuk berbagai kebutuhan nasabah.

“Dalam mengimplementasi inisiatif ini, kami tentu akan mengacu pada kearifan lokal agar dapat mendukung pengembangan industri potensial di masing-masing wilayah,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Mempermudah Nasabah

Sementara itu, RCEO Bank Mandiri Region V/Jakarta III Anton Zulkarnaen menambahkan, digitalisasi layanan perbankan yang telah dilakukan antara lain pada proses pembukaan rekening tabungan dan permohonan kredit. Selain mempercepat proses administrasi, hal ini juga memudahkan nasabah karena tidak harus mendatangi kantor cabang.

Di samping itu, Bank Mandiri juga telah mengembangkan sejumlah platform perbankan digital seperti Mandiri Debit, Mandiri Kartu Kredit, Mandiri Emoney, Mandiri Online, Mandiri Internet Bisnis, Mandiri EDC dan Ecommerce, QRIS, Virtual Account, Mandiri ATM sampai dengan Mandiri Agen.

Bahkan, tambah Anton, pihaknya juga telah mengembangkan produk DIGIRESTO dan DIGIRETAIL yang dapat digunakan oleh pelaku usaha pemilik resto dan toko retail yang tentunya sangat simple karena cukup menggunakan platform Whatsapp.

Dia mencontohkan implementasi perbankan digital yang dilakukan oleh Bank Mandiri region V antara lain pemasangan 21 Ribu EDC yang sudah dilengkapi dengan fitur QRIS di merchant UMKM, lebih dari 60 merchant yang sudah dilengkapi dengan aplikasi canggih layanan online delivery Digiresto, hampir 10 Ribu lokasi yang sudah bisa menerima transaksi eMoney, lebih dari 2.000 ATM yang membantu masyarakat untuk transaksi non tunai bahkan lebih dari 200 ATM yang bisa melakukan setoran tunai langsung di ATM tanpa harus ke cabang.

Untuk wilayah Bogor, dalam waktu kurang dari 2 bulan, Bank Mandiri sudah menambah channel penerimaan QRIS hampir di 2.700 UMKM. Penempatan channel penerimaan QRIS ini juga dilakukan di tempat ibadah serta penggunaan kartu prabayar Mandiri untuk memudahkan transaksi pembayaran parkir. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.