Sukses

YLKI Minta Pemerintah Lockdown Parsial

YLKI meminta pemerintah secara serius menimbang lockdown untuk wilayah Jabodetabek.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, meminta agar pemerintah segera melakukan lockdown secara parsial, yaitu melakukan larangan total penerbangan internasional ke Indonesia, dari manapun asal negaranya.

“Hal ini sudah dilakukan oleh banyak negara, termasuk oleh Malaysia. Penerbangan internasional terbukti berkontribusi secara signifikan terhadap kasus Covid-19 khususnya untuk kategori imported case,” kata Tulus kepada Liputan6.com, Kamis (19/3/2020).

Bahkan YLKI meminta pemerintah secara serius menimbang lockdown untuk wilayah Jabodetabek, mengingat di area Jabodatabek merupakan epicentrum Covid-19, khususnya area Kota Jakarta.

Khususnya Pemprov DKI Jakarta dan juga pemerintah pusat untuk secara tegas melarang pertemuan-pertemuan yang melibatkan konsentrasi masa, seperti hajatan, pernikahan, juga acara-acara peribadatan yang meminta masyarakat berkumpul di suatu tempat.

Selain itu, Tulus juga menghimbau agar perusahaan swasta untuk merumahkan karyawannya. Jika tidak memungkinkan merumahkan secara total, maka bisa dilakukan sebagian atau secara bergantian, untuk mengurangi tingkat kepadatan masyarakat di terminal, stasiun dan tempat kerja

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warga Harus Isolasi Mandiri

Kendati begitu, lockdown tidak akan berhasil apabila masyarakat masih melakukan aktivitas seperti biasa di luar rumah, maka dari itu perlu kerjasamanya untuk melakukan isolasi mandiri, dengan cara tetap tinggal di rumah.

“Konsisten melakukan social distancing (jaga jarak), kalau diperlukan aktivitas di luar rumah. Peran masyarakat berkontribusi signifikan terhadap pelambatan dan atau percepatan penularan Covid-19. Masyarakat juga seharusnya konsisten menjaga kesehatannya,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.