Sukses

BPKH Targetkan 700 Ribu Jemaah Haji Baru pada 2019

Kepala BPKH Anggito Abimanyu menargetkan, mampu mengumpulkan dana kelola haji sebesar Rp 121 triliun pada 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu menargetkan, mampu mengumpulkan dana kelola haji sebesar Rp 121 triliun pada 2019.

Selain itu, BPKH juga menargetkan calon jemaah haji baru adalah 700 ribu.

"Target calon jamaah haji baru adalah 700 ribu, Tercatat masih terdapat sekitar 13 juta calon haji yang belum mendaftarkan" ujar Anggito di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (24/1/2019).

Anggito menjelaskan, dana haji sebesar Rp 121 triliun memiliki komposisi 50 persen di Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPJ-BPIH) dan 50 persen di investasi. 

BPKH akan melaksanakan investasi di beberapa obyek investasi langsung di Indonesia berupa kerja sama dalam penerbangan jemaah dan Arab Saudi melakukan penyediaan hotel dan dapur atau katering.

Selanjutnya, alokasi indirect cost (biaya operasional) haji 2019 diperkirakan antara Rp 6,5 sampai Rp 6,8 triliun, sekitar USD 500 juta akan dialokasikan dalam bentuk valas. 

"BPKH sedang melaksanakan pengadaan valas USD secara lelang dan akan menempatkan di BPS-BPIH. BPKH juga akan melakukan lelang atas living cost kepada BPS-BPIH," kata Anggito. 

 

Reporter: Anggun P.Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BPKH Bakal Investasikan Dana Haji di Arab Saudi Mulai 2019

Sebelumnya, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) berencana menginvestasikan sebagian dana haji yang dikelola di Arab Saudi. Investasi tersebut berkaitan langsung dengan pelayanan jemaah haji.

Kepala BPKH Anggito Abimanyu mengatakan saat ini dana haji kelolaan BPKH mencapai Rp 110 triliun. Dari dana itu, setidaknya sekitar 20 persen bisa diinvestasikan langsung.

"Tahun depan kami prioritaskan investasi di Arab Saudi, karena ada 15-20 persen alokasi dana kelolaan untuk investasi langsung," kata Anggita dalam Indonesia Syaria Economic Festival di Grand City, Surabaya, Jumat 14 Desember 2018.

Investasi yang direncanakan mulai dari pendirian hotel, katering, hingga ke sektor penerbangan. Rencana tersebut akan direalisasikan dengan menggandeng beberapa BUMN dan perusahaan Arab Saudi.

BUMN yang saat ini sudah menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan BPKH, di antaranya PT Pertamina (Persero) dan Garuda Indonesia. Adapun yang dalam penjajakan adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

“Investasi terkait dana haji, mulai dari penerbangan, hotel, katering. Itulah yang kami prioritaskan di tahun depan. Itu sedang kami lakukan. Investasinya bisa bersifat long term,” ucap dia.

Anggito mengatakan, pengelolaan dana haji ini terus meningkat di setiap tahunnya sekitar Rp 10 triliun. Bahkan, BPKH menyebut dana haji bisa mencapai Rp 150 triliun pada 2022.

Adapun hasil dari investasi ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas haji dan biaya efisiensi haji.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.