Sukses

Saham Teknologi dan Keuangan Tekan Wall Street

Di indeks S&P 500, saham sektor teknologi mengalami menurunan hampir 1 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street ditutup turun pada perdagangan saham Kamis (Sabtu pagi waktu Jakarta). Penekan bursa saham di Amerika Serikat (AS) ini adalah saham-saham di sektor teknologi dan keuangan.

Penurunan ini langsung menghapus keuntungan yang telah dicetak sebelumnya karena risalah yang telah dikeluarkan oleh Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) mengenai rencana kenaikan suku bunga.

Mengutip Reuters, Jumat (30/11/2018), Dow Jones Industrial Average turun 27,59 poin atau 0,11 persen menjadi 25.338,84. Untuk S&P 500 kehilangan 5,99 poin atau 0,22 persen menjadi 2.737,8. Sedangkan Nasdaq Composite turun 18,51 poin atau 0,25 persen ke 7.273,08.

Risalah dalam pertemuan Dewan Gubernur the Fed menunjukkan bahwa hampir semua anggota setuju untuk menaikkan suku bunga sesuai dengan rencana awal. Namun di samping itu juga terdapat beberapa catatan mengenai data-data ekonomi.

"Sikap the Fed jauh lebih dovish dibandingkan dengan awal tahun," jelas analis dari Keator Group, Matthew Keator. Menurutnya, data-data yang ada saat ini belum cukup mendukung rencana yang telah ditetapkan sejak awal tahun.

Sentimen lain yang juga menyita perhatian investor di Wall Street pada perdagaangan kali ini adalah KTT G20 yang akan diselenggarakan di Buenos Aires di akhir pekan ini.

Dalam gelaran ini Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan pimpinan China Xi Jinping untuk membahas perang dagang yang terjadi saat ini.

Saham-saham teknologi menjadi beban paling besar di ketiga indeks saham utama. Di indeks S&P 500, saham sektor teknologi mengalami menurunan hampir 1 persen atau tepatnya 0,95 persen.

Selain itu, sektor yang mengalami tekanan adalah sektor keuangan. Tingkat suku bunga memang sangat sensitif terhadap sektor keuangan.

Di antara bank-bank besar di AS, saham JP Morgan Chase & Co, Citigroup Inc, Bank of America Corp, Goldman Sachs Group Inc dan Morgan Stanley mengakhiri sesi dengan turun antara 0,8 persen hingga 1,8 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

JK Ikut Bahas Perang Dagang China-Amerika di KTT G20

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bertolak ke Buenos Aires, Argentina, Rabu (28/11/2018). Dia menghadiri KTT G20 yang akan digelar pada 30 November - 1 Desember 2018.

JK menjelaskan, salah satu yang akan dibahas yaitu terkait perang dagang antara China dan Amerika Serikat.

"Dibicarakan ialah bagaimana meredam kemungkinan terjadinya perang dagang antara China-AS dan bagaimana adanya gejala-gejala ekonomi dunia ini bisa menurun, bisa resesi," kata JK di kantornya, Selasa 27 November 2018.

"Karena pasti keterlibatan ekonomi ini karena yang namanya globalisasi kalau ada yang kena, pasti akan melebar ini masalah lebih mendalam masalahnya dan itu sangat berbahaya apa bila tidak diredam," tambah Jusuf Kalla.

Tidak hanya itu, rencananya JK juga akan melakukan pertemuan bilateral. Terdapat tiga negara yang akan bertemu yaitu Argentina, Arab Saudi, Turki, Brazil dan Australia. Agenda lainnya adalah pertemuan dengan warga Indonesia di Buenos Aires.

"Kita juga minta beberapa kepala negara untuk bertemu," ungkap JK.

Wapres JK didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara serta Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Syafruddin. Sedangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani telah terlebih dahulu berangkat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.