Sukses

3 Jalur Kereta Baru Siap Beroperasi pada 2018

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan sejumlah jalur dan layanan kereta api baru akan dioperasikan pada 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan sejumlah layanan dan jalur kereta api baru akan dioperasikan pada 2018.

Layanan kereta ini akan menyusul pengoperasian kereta Bandara Soekarno-Hatta yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Januari 2018 kemarin.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan,‎ setidaknya ada tiga jalur dan layanan kereta di Sumatera yang akan dioperasikan 2018, yaitu kereta api Kuala Tanjung-Sei Mangke yang akan dioperasikan pada Maret 2018.

‎"Yang pertama kemarin kereta bandara. Dalam waktu dekat lagi di Maret, itu Kuala Tanjung-Sei Mangkei akan kita operasikan juga," ujar dia di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (5/1/2018).

Selain itu, di bulan yang sama juga akan dioperasikan kereta Bandara Minangkabau, Sumatera Barat. Kemudian untuk mendukung gelaran Asean Games 2018, juga akan dioperasikan kereta Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang pada Juni 2018.

"Bulan Maret juga kereta bandara Minangkabau kita akan operasikan juga. Terus bulan Juni ini event besar kita untuk Asian Games, kereta bandara Palembang akan kita operasikan untuk mendukung kegiatan Asian Games," kata dia.

Untuk reaktivasi jalur kereta api Rangkabitung-Labuan, Pandeglang, Banten, lanjut Zukfikri, pihaknya masih berupaya untuk menertibkan dulu arean di sekitar jalur kereta tersebut. Jadi pihaknya masih belum bisa memastikan kapan jalur tersebut bisa diaktifkan kembali.

‎"Itu kita tertibkan dulu. Masalahnya kita sudah membuat suatu perencanaan, tapi kita belum membangun sebelum lahannya clear, jadi kita clearkan dulu baru kita bangun," ungkap dia.

Sementara untuk pemisahan (segregated) jalur kereta di Stasiun Manggarai, Zulfikri menargetkan baru akan selesai pada 2019, sekaligus dengan selesainya stasiun kereta bandara di Manggarai.

"Manggarai untuk yang segregated yang jalur lintas tengah, lintas Bogor, dan lintas Bekasi itu harapkan 2019 selesai, sekaligus stasiun kereta bandara 2019 sudah bisa. Untuk Duri dan Batu Ceper itu Maret (2018)," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Seluruh Wilayah Indonesia Kini Terhubung Jaringan Transportasi

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di bawah kepemimpinan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinilai telah berhasil membuat sektor transportasi tanah air semakin baik. Ini dikarenakan dianggap sangup merealisasikan impian Presiden Joko Widodo membangun infrastruktur secara Indonesia sentris.

Pengamat Transportasi Djoko Setiawarno mengatakan, langkah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang secara cepat dan sporadis memperluas sekaligus mempercepat pembangunan berbagai bandara pelabuhan serta terminal/stasin-stasiun di sejumlah tempat di Indonesia telah menciptakan Indonesia Sentris. Kini seluruh daerah di Indonesia sudah terkoneksi jaringan transportasi terutama oleh jaringan angkutan udara dan laut.

"Ibaratnya kini jaringan transportasi Indonesia sudah terkoneksi. Artinya connecting transportasi antar seluruh Indonesia sudah terwujud," kata Djoko Setiawarno dalam keterangannya, Minggu 24 Desember 2017.

Hal itu dibuktikan oleh perluasan sejumlah bandara mulai dari Papua hingga Aceh. Terakhir, seperti pembangunan Bandara Nabire, Sorong, dan sejumlah bandara di Jawa seperti bandara Sudirman Purwokerto, bandara Wirasaba Banjarnegara, Bandara Sukabumi, Bawean, Sumenep, Ketapang, dan Berau.

Ini ditambah dengan pembangunan jaringan rel Kereta Api di Sulawesi, pembangunan jalur ganda Bogor-Sukabumi, Kereta Bandara Soekarno-Hatta, pembangunan LRT di Jakarta dan Palembang.

"Kini LRT di Palembang sudah hadir. Sebentar lagi Jakarta. Bandara Solo akan terhubung dengan kereta api. Ini betul-betul Indonesia sentris," jelasnya.

Kalaupun masih ada pekerjaan rumah yang harus dibenahi lanjut dia, adalah pembenahan angkutan darat berbasis jalan.

"Kalau angkutan massal berbasis rel kita lihat sudah ada hasilnya. Ini terlihat dari makin bagusnya layanan dan operasional kereta api termasuk KRL di Jakarta," kata dia.

Namun demikian lanjut Djoko, masih ada waktu satu tahun bagi Menhub BKS untuk mewujudkan angkutan masal berbasis jalan dengan melakukan penyedian bus-bus besar bekerja sama dengan berbagai operator seperti Organda, PPD, DAMRI serta operator perusahaan bus.

"Operator-operator itu pasti mau diajak kerja sama, pemerintah hanya perlu menyediakan subsidinya. Waktu satu tahun cukup," tutup Djoko.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.