Sukses

Ini Dia Negara Pengimpor Senjata Terbesar di Dunia

Sejumlah negara berlomba untuk memperkuat pertahanannya dengan gencar melakukan impor senjata.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah negara berlomba untuk memperkuat pertahanannya dengan gencar melakukan impor senjata. Laporan terbaru dari Information Handling Service (IHS) mengungkap keuntungan industri pertahanan dunia terus meningkat dari tahun ke tahun.

Di tahun 2016, IHS memperkirakan industri pertahanan dunia dapat mendulang untung hingga US$ 69 miliar. Angka ini naik dari realisasi tahun lalu yang menembus US$ 65 miliar atau setara dengan Rp 866,6 triliun.

Melansir laman CNBC, Selasa (13/6/2016), hal ini terjadi karena meningkatnya tensi di beberapa area di dunia seperti Laut China Selatan dan Timur Tengah serta meningkatnya sektor pertahanan Prancis.

Peringkat teratas pengimpor alat pertahanan didominasi oleh negara Timur Tengah. Laporan tersebut menyebutkan, keuntungan yang didapat dari impor senjata tersebut mencapai US$ 21,6 miliar.

 

Arab Saudi dan United Arab Emirates sama-sama mengimpor alat pertahanan senilai US$ 11,4 miliar. Angka tersebut setara dengan 17,5 persen dari total impor alat pertahanan dunia. Nilai tersebut juga meningkat dari tahun lalu yang hanya mencapai US$ 8,6 miliar.

Selain negara Timur Tengah, pengimpor terbesar alat pertahanan dipegang oleh negara lain seperti Korea Selatan. Tensi yang meningkat dari Korea Utara menyebabkan impor alat pertahanan ke negara ini pun meningkat 71 persen dari tahun 2009. Korea Selatan menduduki peringkat kelima negara pengimpor alat pertahanan terbesar di dunia.

Sementara itu, peringkat pertama negara dengan nilai ekspor alat pertahanan paling besar didapat oleh Amerika Serikat. AS dilaporakan memberikan suplai alat pertahanan senilai US$ 22,9 miliar.

Sebagian besar ekspornya ditujukan ke beberapa negara Timur Tengah. Nilai ekspor tersebut juga meningkat dari tahun 2009 yang mencapai US$ 12,9 miliar. (Vna/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.