Beda Jokowi-Ahok Soal Penggusuran Lahan Tol JORR W2

Sejumlah warga Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, masih menolak digusur untuk pembangunan Jalan Tol JORR W2.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 04 Nov 2013, 16:44 WIB
Sejumlah warga Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, masih menolak digusur untuk pembangunan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) Kebon Jeruk-Ulujami. Mereka bahkan menuntut ganti rugi atas proyek tersebut.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, Pemprov DKI sedang menunggu peraturan pemerintah (PP) untuk mengambil paksa lahan milik pemerintah tersebut melalui appraisal (penaksiran) harga. Sebab, Tol JORR W2 merupakan fasilitas umum.

"Kalu udah ada PP turun, kita bisa ambil titip rekonsilisasi pakai harga appraisal. Untuk proyek apapun, jalan, dermaga, yang milik pemerintah untuk kepentingan umum yang tidak bisa digeser ke tempat lain, kita bisa paksa ambil dengan harga pasar. Tunggu aja PP-nya," kata politisi Partai Gerindra yang karib Ahok itu di Balaikota DKI Jakarta, Senin (4/11/2013).

Sedangkan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan akan mencoba kembali cara pendekatan dengan warga. Walaupun telah menemui warga Petukangan sebanyak 2 kali, ia berencana bertemu mereka lagi untuk mengomunikasikan perihal perlunya lahan bagi pembangunan tol JORR W2.

"Nanti ketemu 3 kali. Ini untuk kepentingan umum. Harus diutamakan. Prinsip saya itu," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.

Mengenai permintaan ganti rugi pembebasan lahan dari warga, mantan walikota Surakarta itu mengatakan lebih memilih bertemu lebih dulu dengan warga sebelum menentukan tindakan selanjutnya.

"Ketemu dulu. Saya mau ketemu lagi. Makan siang, makan pagi. Tapi enggak tahu kapan," imbuh Jokowi. (Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya