Pertamina Sumbagsel Pastikan Distribusi BBM dan Elpiji Aman Saat PPKM

Di masa PPKM skala mikro, Pertamina Sumbagsel memastikan jika distribusi BBM dan elpiji masih berjalan lancar.

oleh Nefri Inge diperbarui 21 Jul 2021, 22:30 WIB
Menjelang Idulfitri 1442 Hijriah, Pertamina Marketing Operation Region Kalimantan memastikan konsumsi BBM dan elpiji di Kalimantan terpenuhi.

Liputan6.com, Palembang - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), membuat berbagai kegiatan terbatas untuk memutus rantai penularan Covid-19.

Namun kondisi tersebut, tak membuat semangat Pertamina Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) untuk mendistribusikan produk utamanya, yaitu Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji.

Hal tersebut diungkapkan Manager Media & Stakeholder Management Sub Holding Commercial & Trading, Murti Dewi Hani, dalam acara Media Gathering Pertamina secara virtual, yang bertema ‘Sinergi Energi Hadapi Pandemi’.

Dia mengatakan, kegiatan distribusi BBM dan elpiji yang masuk ke dalam sektor krusial masih lancar, sehingga operasional di Pertamina Sumbagsel berjalan normal tentunya dengan penerapan sejumlah protokol kesehatan (prokes).

"Secara umum jika PPKM diperpanjang hingga kuartal ketiga tahun ini, maka konsumsi BBM dan elpiji. Hingga akhir tahun diprediksi, akan turun sebesar lima persen," ucapnya, Rabu (21/7/2021).

Dia memastikan, ketahanan energi aman karena Pertamina tetap berproduksi dan mendistribusikannya ke SPBU. Dan juga agen elpiji seperti biasanya, dengan jam operasional normal dengan tetap berpedoman pada sejumlah prokes.

Menurut Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR II Pertamina Sumbagsel, Umar Ibnu Hasan, distribusi BBM dan elpiji untuk kebutuhan Hari Raya Idul Adha kemarin berjalan normal. Bahkan stoknya juga dalam kondisi aman.

"BBM dan elpiji disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Untuk produk subsidi dan penugasan, disesuaikan dengan kuota yang telah ditetapkan pemerintah," ujarnya.

Ditambahkan Area Manager Communication, Relations & CSR RU III Plaju Siti Rachmi Indahsari, operasional kilang Pertamina Plaju berjalan 24 jam nonstop. Namun Pertamina mengatur pola kerjanya, sekaligus dipastikan seluruh pekerja tetap mematuhi prokes.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Produksi Kilang Pertamina

Pekerja menata tabung Bright Gas 5,5 Kg yang dibanderol dengan harga Rp66.000 usai pengisian di Depot and Filling Station LPG Pertamina Plumpang, Jakarta, Selasa (3/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dia mengatakan, pola supply crude (minyak mentah) juga tidak mengalami perubahan, tetap dikirim dari lokal domestik sekitar wilayah Sumbagsel. Yaitu melalui pipanisasi serta mekanisme Ship to Ship untuk sumber crude lainnya.

Bahkan saat ini, lanjut Rachmi, kapasitas produksi Kilang Pertamina Plaju mencapai hingga 85 MBCD.

"Stok crude untuk produksi aman dan berapa pun kebutuhan masyarakat kita siap produksi. Lokasi Kilang Pertamina Plaju yang termasuk strategis, sehingga kebutuhan berapapun dapat kita supply dengan segera," ucapnya.

Tak hanya itu saja, Pertamina Plaju konsisten membangun energi baru terbarukan yang ramah lingkungan. Yang terbukti telah diraihnya delapan kali Proper Hijau. Bahkan tahun ini, Pertamina Sumbagsel menargetkan membawa pulang Proper Emas.

3 dari 3 halaman

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Media Gathering Pertamina secara virtual, yang bertema ‘Sinergi Energi Hadapi Pandemi’ yang digelar Pertamina Sumbagsel, dan diikuti oleh para jurnalis di Sumsel (Dok. Humas Pertamina Sumbagsel / Nefri Inge)

"Kita meminta dukungan, agar kilang Pertamina Plaju dapat beroperasi aman, handal dan lancar guna menghasilkan energi terbaik untuk negeri," katanya.

Kepedulian Pertamina dengan masyarakat dan lingkungan sekitar juga, diwujudkan dengan berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Yakni dengan melibatkan masyarakat, di wilayah Ring 1 operasional Kilang Pertamina Plaju dan MOR II Sumbagsel.

Salah satunya dengan mengembangkan kawasan Wisata Semambu, yang memberikan edukasi dan pendampingan ketahanan pangan mandiri masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Yaitu dengan mengelola bank sampah, menjadi sumber pupuk organik untuk perkebunan dan pertanian, budidaya ikan air tawar dan pembentukan Kelompok Masyarakat Semambu Ogan Ilir Sumsel.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya