Sukses

Kepala BPH Migas Berikan Masukkan Terkait Kesiapan MOR 2 Wilayah Sumbagsel

Ketua BPH Migas mengatakan PDS menjadi bentuk pelayanan kedepan yang memudahkan masyarakat, dan sangat menjanjikan untuk dikembangkan. Untuk itu, PDS perlu sebaran yang merata sehingga tidak hanya menumpuk di Lampung.

Liputan6.com, Jakarta Dalam kunjungannya ke wilayah MOR 2 Sumbagsel dan bertemu Pjs. GM PT Pertamina MOR II Sumbagsel Pande Made Andi Suryawan bersama jajarannya Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa memberikan masukkan dalam memastikan ketersediaan BBM jelang Hari Raya Idul Fitri (05/05/2021). 

Pjs GM Pertamina MOR II Sumbagsel Pande Made Andi Suryawan mengatakan sebagai persiapan Satgas hari raya Idul fitri ( RAFI) 2021 perusahaan meningkatkan stok BBM dan LPG baik di TBBM dan SPBE, hingga penyalur.

Menjawab pertanyaan Kepala BPH Migas tentang pertalite yang stok operasional 0,4 hari, Pande menjelaskan.

"Tentang Pertalite yang stok operasional 0,4 hari, sesungguhnya aman, karena bisa diolah blending dari Pertamax dan komponen lokal nafta RON 65 - 70, sedangkan stok Pertamax cukup banyak. Satgas 2021 menilai tahun ini ada kenaikan 13,5 % dibandingkan 2020," kata Pande dalam siaran resmi, Kamis (06/05/2021).

Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa pun menyoroti keberadaan Pertashop di wilayah Sumbagsel cukup tinggi dan bisa menjadi contoh wilayah di wilayah lainnya. Ifan sapaan M Fanshurullah Asa mengatakan, ada beberapa hal lain yang perlu dipersiapkan terkait produksi peralatan Pertashop.

Dia menilai persiapan alat produksi dari Pindad maupun yang lainnya harus berimbang. Sehingga target 10.000 untuk seluruh Indonesia tahun ini bisa terealiasi. Selain itu, model PDS sedapat mungkin dikembangkan berimbang berbagai daerah, bukan hanya Lampung saja.

"Palembang itu kota besar, mestinya PDS (Pertamina Delivery Service) juga dikembangkan di situ, juga daerah lain," ujar Ifan.

Ia mengatakan PDS menjadi bentuk pelayanan kedepan yang memudahkan masyarakat, dan sangat menjanjikan untuk dikembangkan. Untuk itu, PDS perlu sebaran yang merata sehingga tidak hanya menumpuk di Lampung.

Selain itu menurutnya bukan hanya di SPBU tertentu yang bisa melakukan langkah ini. Pasalnya, tantangan bisnis kedepan harus berinisiatif jemput bola lebih tepat, terutama dengan persaingan yang ketat dengan pihak swasta.

Ifan juga berpesan agar Satgas RAFI 2021 terus mengawal ketersediaan BBM, jangan sampai terjadi situasi yang mengganggu pasokan pasokan BBM bagi rakyat.

"Hari ini, selama 18 tahun BPH Migas berdiri belum pernah ada, saya pimpin langsung team turun memantau dan mengawal langsung ke lapangan," ujarnya.

 

(*)

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini