Cegah COVID-19 di Pengungsian, Jubir Wiku: Pengungsi Harus Punya Alat Makan Pribadi

Untuk mencegah COVID-19 di pengungsian, Jubir Wiku sampaikan masyarakat harus punya alat makan pribadi.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 15 Okt 2020, 17:44 WIB
Beberapa warga terdampak banjir bandang pesisir pantai selatan Garut, Jawa Barat terlihat tengah melakukan kerja bakti membersihkan lumpur sisa banjir. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Jakarta Mencegah penularan COVID-19 di pengungsian, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menegaskan pengungsi harus punya alat makan pribadi. Masker dan hand sanitizer juga dipastikan harus ada.

"Di lokasi pengungsian, harus dipastikan masyarakat mempunyai masker cadangan, hand sanitizer, dan alat makan pribadi," tegas Wiku saat konferensi pers di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (15/10/2020).

"Tempat pengungsiannya juga didesain agar dapat menjaga jarak dan harus selalu ada petugas kesehatan di sekitar pengungsian."

Sebagai langkah mitigasi bencana, pemerintah daerah dapat mempersiapkan fasilitas dan peralatan di pengungsian sesuai protokol kesehatan.

"Kami meminta kepada pemerintah daerah, khususnya di daerah rawan bencana untuk segera menyiapkan segala peralatan dan fasilitas sesuai protokol kesehatan," lanjut Wiku.

"Bagi masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak selama berada di lokasi pengungsian. Ingat, protokol Kesehatan merupakan langkah yang penting untuk melindungi diri kita dan orang-orang terdekat."

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Hindari Klaster Pengungsian

Suasana longsor di Jalan Damai, Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (11/10/2020). Hujan yang deras sejak Sabtu (10/10/2020) sore mengakibatkan kawasan tersebut mengalami banjir sekaligus longsor serta mengakibatkan dua orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Wiku menambahkan pemerintah daerah pun tetap gencar melakukan tes COVID-19 (testing) dan pelacakan kontak (tracing) selama di lokasi pengungsian.

"Pemerintah daerah juga harus melakukan monitoring yang tepat termasuk testing dan tracing. Selain itu, perlu sinergi antara pemerintah daerah, lembaga daerah, TNI Polri serta masyarakat untuk menghindari terjadinya klaster pengungsian," tambahnya.

"Mohon bagi daerah yang rawan bencana agar segera menghubungi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mempersiapkan dan mengadakan segala perangkat peralatan serta fasilitas yang dibutuhkan."

 

3 dari 3 halaman

Infografis Banjir Datang, Waspada Klaster Pengungsian

Infografis Banjir Datang, Waspada Klaster Pengungsian. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya