September, Museum Kepresidenan di Istana Bogor Dibuka untuk Umum

Bangunan tersebut akan menjadi museum sejarah khusus presiden-presiden Indonesia, dari Soekarno hingga Presiden SBY.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 03 Agu 2014, 18:32 WIB
Muhammad Nuh (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bogor - Pembangunan Museum Kepresidenan atau Balai Kirti di halaman Istana Bogor akan segera selesai pada akhir Agustus ini. Bangunan tersebut akan menjadi museum sejarah khusus presiden-presiden Indonesia, dari Soekarno hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Minggu ke-3 Agustus ini rencananya selesai ya? Soft launching target tanggal 25 Agustus. Diresmikan Presiden SBY. September dibuka untuk umum," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh saat memantau pembangunan Balai Kirti, Minggu (3/8/2014).

Nama Kirti sendiri diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti kemuliaan. Karena, menurut Nuh, Museum Kepresidenan ini nantinya sebagai penghormatan kepada para presiden. Juga diharapkan menjadi salah satu tempat wisata edukasi bagi anak-anak.

Karena disediakan ruang pameran sendiri untuk masing-masing mantan presiden Indonesia. Di dalamnya nantinya berisi barang-barang bersejarah yang menjadi ciri khas tiap presiden. Juga ada informasi mengenai prestasi-prestasi 6 pemimpin Indonesia itu.

"Untuk penghargaan kepada para presiden sekaligus inspirasi untuk anak-anak. Siapa saja yang jadi presiden kita, harus ditempatkan di tempat terbaik. Ini bagian dari edukasi. Mencari inspirasi prestasi tokoh-tokoh kita," jelas Nuh.

Karena menurutnya, selama ini Indonesia belum pernah memiliki museum khusus tentang presiden. Yang ada setiap museum presiden tersebar di beberapa daerah. Sehingga, pemerintah berinisiatif membangun museum khusus kepresidenan.

"Jadi sekarang negara ambil peran untuk dikumpulkan. Ini murni ide awalnya Pak SBY. Jadi siapa saja yang masuk ke sini bisa lihat profil dan sejarah 6 presiden. Semua barang yang akan dipamerkan kita minta persetujuan keluarga dan presiden yang masih hidup. Patung-patung juga," tuturnya.

Museum Balai Kirti ini memiliki 4 tingkat yang terdiri dari basement tempat para kurator, lantai 1 (lobi, ruang audiovisual, dan 6 patung presiden), lantai 2 (ruang pameran 6 presiden, ruang interaktif, perpustakaan, dan ruang pribadi presiden), terakhir rooftop dengan taman dan kantin untuk tempat bersantai.

"Ini gratis. Dibuka untuk umum," ujar Nuh.

Kemendikbud sendiri merupakan koordinator pembangunan Museum Balai Kirti dengan menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) dan Dirjen Cipta Karya. Konstruksi Balai Kirti ini sudah dimulai sejak Agustus 2013.

Kemendikbud bertugas mengkoordinir museum dari koleksi, tata pamer, pengorganisasian alur kunjungan, fasilitas hingga sarana dan prasarana. Juga tentang pembuatan buku mengenai presiden pertama hingga keenam. Kemudian, film dokumenter mengenai sejarah dan kisah hidup presiden. Terdapat 2 versi film yang disiapkan, yaitu versi pendek (3 menit) dan versi lengkap (50 menit). (Ans)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya