Sukses

Binance Resmi Beroperasi di Prancis, Siap Perluas Pasar ke Eropa

Layanan pertukaran kripto Binance telah memperoleh izin operasi untuk menyediakan layanan aset digital di Prancis.

Liputan6.com, Jakarta Layanan pertukaran kripto Binance telah memperoleh izin operasi untuk menyediakan layanan aset digital di Prancis.

Binance mengatakan Prancis adalah negara Eropa pertama yang memberikan persetujuan kepada perusahaan untuk beroperasi sebagai penyedia layanan aset digital.

“Regulasi yang efektif sangat penting untuk adopsi arus utama cryptocurrency,” kata pendiri dan CEO Binance, Changpeng Zhao atau juga dikenal sebagai CZ, sebagaimana dikutip dari Techcrunch, Senin (9/5/2022).

Pada November 2021, regulator industri keuangan Prancis mengatakan bahwa Binance harus fokus pada “kepatuhan anti pencucian uang” jika menginginkan dukungan regulasi untuk mendirikan pusat regional di Paris.

Sementara Inggris menerbitkan pemberitahuan pada Agustus 2021 yang mengatakan bahwa perusahaan tidak memiliki izin tertulis untuk beroperasi di sana. Jerman juga mengeluarkan peringatan serupa.

Agar proses perizinan di kedua negara itu berjalan mulus, Binance mencoba menunjukkan kepada regulator Eropa terkait komitmennya untuk mempraktikkan kepatuhan dan mempromosikan ekosistem blockchain di kawasan itu.

Sebelumnya, Binance mengklaim bakal menginvestasikan 100 juta euro untuk “mendukung pengembangan ekosistem blockchain dan cryptocurrency Prancis dan Eropa” serta untuk mendirikan pusat R&D di Prancis.

Sebelumnya, Bank Sentral Bahrain telah memberikan lisensi kepada Binance yang memungkinkannya beroperasi di negara tersebut untuk menyediakan layanan termasuk perdagangan kripto, penyimpanan, dan layanan manajemen portofolio kepada pelanggan Bahrain.

Lisensi ini adalah yang pertama bagi Binance di kawasan Timur Tengah/Afrika Utara (MENA).

"Lisensi dari Bahrain adalah tonggak sejarah dalam perjalanan kami untuk mendapatkan lisensi penuh dan diatur di seluruh dunia," kata CZ, menulis dalam sebuah pengumuman pers, dikutip dari CoinDesk, Senin (28/3/2022).

Binance diberikan persetujuan awal untuk lisensi sejak Desember, tetapi diharuskan untuk menyelesaikan proses aplikasi lengkap sebelum diberikan lisensi penuh.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

CEO Binance: Peraturan Kripto Bergeser dari Negatif ke Positif

Bos Binance, Changpeng Zhao mengungkapkan regulator mulai mengambil pendekatan yang lebih positif terhadap mata uang digital, menyusul banyak tindakan keras yang menargetkan ruang tersebut.

Sebelumnya China telah melarang kripto secara langsung, kemudian negara-negara seperti AS dan Inggris telah mengumumkan langkah-langkah untuk membawa pengawasan peraturan ke pasar yang terbilang masih baru ini. 

Menanggapi hal tersebut, Zhao mengatakan "gelombang pasti berubah”. Tahun lalu, regulator Inggris melarang Binance melakukan aktivitas yang diatur di negara itu, sementara di Singapura, Binance membatasi layanannya setelah bank sentral memperingatkan Binance mungkin melanggar peraturan lokal.

Dalam sebuah pidato pada acara KTT Minggu blockchain Paris, Zhao mengatakan diskusi peraturan seputar kripto telah bergeser dari "negatif" menjadi "positif."

"Sejujurnya, saya merasa kami berhasil melakukannya. Kripto saat ini juga berfungsi sebagai penyelamat bagi sebagian orang di Ukraina di tengah invasi Rusia,” ujar Zhao dikutip dari CNBC, Sabtu (7/5/2022). 

Namun, menurut Zhao, industri kripto masih memiliki beberapa hambatan sebelum mencapai penerimaan luas dan nasib industri kripto sebagian besar bergantung pada pendekatan yang akan diambil oleh regulator global yang berbeda.

3 dari 5 halaman

Goldman Sachs Tawarkan Pinjaman Pertama yang Didukung Bitcoin

Sebelumnya, bank investasi global Goldman Sachs telah menawarkan pinjaman tunai pertama yang didukung oleh Bitcoin (BTC). Sistem mudahnya, pinjaman tunai dijamin dengan Bitcoin milik peminjam.

Dilansir dari CoinDesk, Rabu, 4 Mei 2022, hal itu dijelaskan oleh seorang juru bicara Goldman Sachs yang mengatakan kesepakatan itu menarik bagi Goldman Sachs karena struktur dan manajemen risiko 24 jamnya.

Bank investasi ini semakin bersahabat dengan cryptocurrency. Pada Maret 2022, Goldman Sachs menampilkan cryptocurrency, metaverse, dan digitalisasi di berandanya.

Perusahaan ini juga melihat metaverse sebagai peluang bisnis dengan keuntungan sebesar USD 8 triliun atau sekitar Rp 115,6 kuadriliun.

Bank investasi global ini juga membawa kembali meja perdagangan bitcoin pada Maret tahun lalu. Pada Mei 2022, secara resmi membentuk tim perdagangan cryptocurrency dan meluncurkan perdagangan derivatif Bitcoin.

Kemudian pada Juni, Goldman Sachs memperluas meja perdagangan mata uang kriptonya untuk memasukkan ethereum (ETH) berjangka dan opsi. Selanjutnya pada Maret tahun ini, bank melakukan transaksi kripto OTC pertamanya.

Goldman Sachs juga mengatakan pada Januari 2022 harga Bitcoin bisa mencapai USD 100 ribu. Pinjaman yang didukung kripto Bitcoin menjadi lebih populer saat ini.

Perusahaan perangkat lunak yang terdaftar di Nasdaq, Amerika Serikat, Microstrategy, baru-baru ini memperoleh pinjaman USD 205 juta dari Silvergate Bank yang didukung oleh kepemilikan Bitcoin perusahaan.

Microstrategy menggunakan pinjaman tersebut untuk membeli Bitcoin tambahan untuk perbendaharaan perusahaannya.

4 dari 5 halaman

Bank Rusia Menolak Gagasan Pakai Kripto untuk Hindari Sanksi

Di sisi lain, bank sentral Rusia menganggap tidak mungkin menggunakan cryptocurrency untuk menghindari pembatasan keuangan yang diberlakukan atas konflik militer di Ukraina.

Hal itu menurut pernyataan oleh Deputi Gubernur Pertama bank sentral Rusia, Ksenia Yudaeva, yang dikeluarkan sebagai jawaban atas proposal oleh anggota Duma Negara, majelis rendah parlemen Rusia.

Seorang anggota parlemen dari partai Rusia yang berkuasa, Anton Gorelkin  telah menyarankan perusahaan Rusia dan pengusaha perorangan harus diizinkan untuk melakukan pembayaran dalam mata uang digital, termasuk untuk penyelesaian dengan mitra asing.

Dia berpikir pembentukan infrastruktur kripto nasional Rusia sebagai tanggapan terhadap sanksi yang diperkenalkan oleh Barat tidak dapat dihindari.

Pejabat bank sentral yakin, bagaimanapun, transfer uang dalam jumlah besar dalam cryptocurrency oleh bisnis Rusia tidak akan layak. Dikutip oleh kantor berita RIA Novosti, Yudaeva menunjukkan otoritas pengatur di UE, AS, Inggris, Jepang, dan Singapura telah mulai menerapkan langkah-langkah pencegahan.

"Platform aset digital seperti pertukaran kripto juga mengadopsi pembatasan sebesar penolakan akses ke dana untuk pengguna Rusia,” ujar Gorenklin, dikutip dari Bitcoin.com, Senin, 25 April 2022.

Bahkan di yurisdiksi di mana pembayaran kripto tidak dilarang saat ini, pihak berwenang menetapkan standar yang lebih tinggi untuk penyedia layanan kripto terkait kepatuhan terhadap aturan identifikasi pelanggan.

Bank Sentral Rusia telah menjadi penentang kuat legalisasi cryptocurrency. Pada Januari, otoritas keuangan mengusulkan larangan total pada operasi terkait kripto di negara tersebut. Ia menyatakan mata uang digital terdesentralisasi seperti Bitcoin tidak dapat digunakan dalam pembayaran barang dan jasa.

Dengan sikap garis kerasnya tentang masalah ini, CBR telah menemukan dirinya terisolasi di antara lembaga-lembaga pemerintah di Moskow.

Pada Februari, pemerintah federal menyetujui rencana peraturan berdasarkan konsep Kementerian Keuangan yang mengutamakan peraturan di bawah pengawasan ketat, daripada larangan.

5 dari 5 halaman

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.