Sukses

Facebook Tekankan Tak Jual Data Pengguna untuk Keuntungan

Jimenez mengatakan, model bisnis Facebook adalah berjualan kolom untuk iklan kepada para pengiklan.

Liputan6.com, Jakarta - Facebook menekankan pihaknya tidak pernah menjual data pengguna untuk mendapatkan keuntungan.

Hal ini diungkapkan oleh Privacy and Public Policy Manager Facebook APAC, Arianne Jimenez, di Kantor Facebook Indonesia, di Jakarta, Selasa (29/8/2019).

Jimenez mengatakan, model bisnis Facebook adalah berjualan kolom untuk iklan kepada para pengiklan.

"Model bisnis kami di Facebook adalah menjual space untuk iklan, jadi bukan menjual data-data milik pengguna," ujar Jimenez.

Ia menambahkan, Facebook terus mendorong pengguna untuk meningkatkan privasi mereka di platform medsos terbesar itu.

Pengguna, kata Jimenez, bisa mengatur apa yang ingin mereka bagikan ke Facebook, salah satunya dengan membagikan unggahan kepada audiens yang dipilih. Entah itu diri sendiri, hanya kepada teman, kepada teman tertentu, ataupun kepada publik.

Begitu juga dengan akses kepada pengembang aplikasi pihak ketiga yang menggunakan data Facebook. Pengguna, kata Jimenez, bisa mengatur aplikasi apa saja yang boleh melihat data mereka di Facebook.

Kalau dirasa ada aplikasi pihak ketiga yang tidak perlu mendapatkan data, pengguna bisa menghapus tautan antara Facebook dengan aplikasi tersebut. Begitu tautan dihapuskan, pengembang aplikasi pihak ketiga tak bisa lagi mengakses data milik pengguna Facebook.

Pihak Facebook sendiri melakukan tinjauan kepada tiap pengembang aplikasi yang bekerja sama. Jika tiga bulan tidak ada aktivitas pengguna dengan aplikasi yang tertaut, Facebook langsung akan memutus koneksi aplikasi pihak ketiga dan akun Facebook pengguna.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pembatasan Akses ke Nama dan Profil Pengguna

Tidak berhenti di situ, Jimenez juga menjelaskan, tim privasi Facebook melakukan limitasi atau pembatasan atas informasi yang bisa dilihat oleh pengembang aplikasi pihak ketiga.

"Salah satu cara kami membatasi adalah dengan memastikan bahwa pengembang aplikasi hanya mengakses nama, foto profil, dan email pengguna," kata Jimenez.

Lebih lanjut, Jimenez menyebutkan, jika pengembang aplikasi ingin mendapatkan lebih banyak data pengguna selain nama, foto profil, atau email, mereka harus melalui tinjauan lebih lanjut oleh tim Facebook.

Seiring dengan review aplikasi yang dilakukan oleh tim Facebook, Jimenez mengatakan, tim telah menginvestasi ribuan pengembang aplikasi.

Total, ada ratusan aplikasi yang sudah ditangguhkan berkenaan dengan tinjauan aplikasi ini.

"Kami juga melarang sebuah aplikasi yang ketika aplikasinya ditinjau, menolak untuk memberikan data pengguna apa saja yang telah diakses," katanya.

3 dari 3 halaman

Privasi Pengguna di Atas Segalanya

Jimenez juga menekankan, pihaknya tidak menggunakan data Facebook untuk membuat keuntungan. Ia menyebut, Facebook sangat transparan terkait data yang dikumpulkan.

"Kami meningkatkan kontrol atas privasi pengguna, dampaknya bagi pengguna mereka bisa mendapatkan kontrol lebih atas datanya. Sementara dampak ke perusahaan akan ada dampak finansial, namun kami harus tetap memilih untuk meningkatkan privasi data ketimbang keuntungan finansial," ujar Jimenez memberikan penjelasan.

Ia juga mengatakan, tiap ada pelanggaran data oleh pihak lain, Facebook memberikan notifikasi kepada pengguna. Dengan begitu, pengguna bisa meninjau pengaturan privasi mereka atau memutus tautan aplikasi dengan akun Facebook mereka.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini