Sukses

Staf Keluarga Kerajaan Inggris Tak Sanggup Hadapi Meghan Markle?

Liputan6.com, London - Meghan Markle belakangan ini terus digoyang isu yang tidak mengenakkan. Setelah dikabarkan berseteru dengan Kate Middleton, kini istri Pangeran Harry tersebut ditinggal oleh salah satu stafnya.

E! News pada Senin (10/12/2018) melaporkan ada rumor yang menyebut bahwa Meghan Markle adalah bos yang sulit ditangani bawahannya.

Staf yang mundur tersebut bernama Samantha Cohen. Wanita 50 tahun yang kerap dijuluki "The Panther" itu bukanlah orang sembarangan. Ia telah bekerja selama 17 tahun untuk keluarga Kerajaan Inggris dan sebelumnya merupakan asisten dari sekretaris pribadi Ratu Elizabeth II.

Ia kemudian ditugaskan sebagai asisten pribadi sementara Meghan Markle - Pangeran Harry. Awalnya, ia ditempatkan di posisi ini dalam waktu enam bulan saja. Hanya saja, Meghan Markle ingin mempertahankan Samantha.

Namun, Sunday Times melaporkan bahwa Samantha telah memutuskan bahwa saat bayi Meghan lahir pada musim semi tahun depan, ia akan meninggalkan posisinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bukan yang Pertama

Yang membuat rumor ini berembus makin kencang adalah karena seorang staf Meghan juga mundur kurang dari satu bulan lalu. Ia adalah Melissa Touabti, yang mengurus jadwal Meghan.

Melissa mundur dari pekerjaannya hanya dalam waktu enam bulan saja.

"Meghan membutuhkan orang dengan cadangan energi dan kesabaran untuk membantunya menemukan perannya di masa depan," tutur seorang sumber. Meghan dikabarkan memulai aktivitasnya sejak pukul lima pagi. Ia pun kerap mengirim pesan 6-7 kali sehari kepada stafnya mengenai permintaan tertentu atau ide yang ingin ia lakukan.

3 dari 3 halaman

Butuh Tipe yang Berbeda

Ketidakcocokan gaya hidup dan budaya kerja antara Meghan Markle dan para stafnya diperkirakan menyebabkan hal ini terjadi.

"Ke depannya Meghan mungkin butuh seseorang dengan tipe yang berbeda dari tradisi para bangsawan, yaitu mereka yang bukan seorang PNS atau orang dalam di kerajaan," tutur sumber yang lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini