Sukses

Indosiar Ingin D’Academy Asia Siar di 4 Negara

Saat ini Indosiar tengah melakukan penjajakan dengan stasiun televisi di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Liputan6.com, Jakarta Saat ini tim Indosiar tengah menjajaki stasiun teve di negara tetangga untuk dapat menyiarkan program talent search terbaru unggulan mereka, D’Academu Asia. Wajar saja, karena ajang pencarian penyanyi dangdut berbakat ini diikuti oleh 20 peserta dari empat negara, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Proses penjajakan dilakukan agar nantinya tayangan D’Academy Asia dapat ikut ditonton oleh fans para peserta dari setiap negara asalnya. Namun proses penjajakan tidak dapat berlangsung cepat, andai pun berhasil, kemungkinan besar penayangannya sudah memasuki babak tengah, tidak dari awal kompetisi karena waktu yang terlalu singkat dan sudah dimulai pada 16 November mendatang.

Para Peserta D'Academy Asia asal Brunei Darusalam saat melakukan sesi pemotretam di Jakarta, (13/11/2015). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

"Kita saat ini lagi menjajaki Astro ya supaya nantinya D’Academy Asia ini dapat disiarkan di Malaysia dan Brunei. Penjajakan masih berjalan sih, nggak bisa cepat. Kalau pun berhasil tidak dari awal," ujar Harsiwi Achmad selaku Managing Director Indosiar kepada Liputan6.com di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (13/11/2015).

Meski demikian, bukan berarti tayangan D’Academy Asia tidak dapat disaksikan oleh penonton di luar negeri, terlebih lagi negara tetangga yang mengirimkan pesertanya. Mereka tetap dapat mengakses tayangan D’Academy Asia secara live streaming di situs Vidio.com.

Para Peserta D'Academy Asia asal Indonesia saat melakukan sesi pemotretam di Jakarta, (13/11/2015). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Masih dalam kesempatan yang sama, Harsiwi tidak menampik kalau tayangan D’Academy Asia ini dapat mendongkrak pengunjung portal video terbesar di Indonesia itu. Pasalnya, Vidio.com dan Indosiar masih di bawah naungan grup perusahaan yang sama, yakni Elang Mahkota Tekonogi (EMTEK) Group.

"Nggak secara langsung sih, tapi penjajakan tadi merupakan awal kebutuhan programming. Supaya lebih meluas ke negara-negara tetangga dapat menikmati dangdut," pungkas Harsiwi. (Cho/fei)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini