Sukses

Adira Finance Catat Pembiayaan Kendaraan Listrik Rp 67,6 Miliar pada Semester I 2023

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) mencatat realisasi pembiayaan kendaraan listrik untuk mobil listrik mencapai 77 persen, sedangkan motor listrik 33 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) mencatatkan pembiayaan kendaraan listrik sebesar Rp 67,6 miliar pada semester I-2023. Angka ini meningkat dari pencapaian tahun sebelumnya. 

"Pada semester satu tahun ini, pembiayaan (kendaraan listrik) kami telah mencapai Rp 67,6 miliar rupiah dari total pembiayaan kami sepanjang semester satu tahun ini kalau dibanding tahun lalu meningkatnya beberapa kali lipat lah,” kata Direktur Penjualan, Pelayanan dan Distribusi Adira Finance, Niko Kurniawan dalam konferensi pers, ditulis Sabtu (12/8/2023). 

Realisasi pembiayaan tersebut didominasi oleh pembiayaan mobil listrik dibandingkan motor listrik. Untuk porsinya, pembiayaan mobil listrik sebanyak 77 persen dan sisanya pembiayaan motor listrik sebanyak 33 persen.

Di sisi lain, Niko menyebut, pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung pembiayaan hijau (green financing) sekaligus mendukung zero emission.

"Jadi kami di Adira Finance pun ikut serta berpartisipasi dalam program pemerintah untuk mendukung pembiayaan green financing atau pembiayaan hijau. Ke depannya tentunya kami akan support terus pembiayaan listrik,” ungkap dia.

Diberitakan sebelumnya, Adira Dinamika Multi Finance mencatatkan pembiayaan kendaraan listrik (electric vehicle atau EV) mencapai Rp 30 miliar pada 2022. 

Direktur Utama Adira Dinamika Multi Finance,, I Dewa Made Susila menuturkan, pihaknya menyalurkan pembiayaan untuk 415 unit kendaraan listrik pada tahun lalu dengan rincian sebanyak 333 unit motor listrik dan 82 unit mobil listrik.

"Pembiayaan untuk 415 unit kendaraan listriik selama 2022, rinciannya motor 333 unit dan mobil 82 unit," kata I Dewa Made Susila kepada awak media dalam kesempatan berbeda.

Ia menuturkan, penjualan motor listrik pada tahun lalu mengalami lonjakan 230 persen menjadi sekitar 6.000 unit, awalnya hanya 2.000 unit. "Kita masih dalam tahap belajar pembiayaan kendaraan listrik ini," kata dia.

Sejauh ini, pembeli kendaraan listrik yang memanfaatkan pembiayaan Adira hanya orang-orang tertentu. Biasanya, pembeli mobil listrik ini merupakan orang kaya yang sudah memiliki mobil biasa.

Di sisi lain, masyarakat lainnya masih mempertimbangkan soal pembelian kendaraan listrik. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pertimbangan Masyarakat

Lantas, apa saja pertimbangan masyarakat dalam membeli kendaraan listrik?

Dewa menyebutkan, terdapat tiga hal yang dicermati orang-orang dalam membeli kendaraan listrik. Pertama, soal harga, karena kendaraan listrik ini lebih mahal dibandingkan kendaraan biasa.

"Harganya lebih mahal dari kendaraan biasa, motor juga Rp 30 jutaan," kata dia.

Kedua, infrastruktur juga menjadi salah satu pertimbangan, karena belum banyak stasiun pengisian kendaraan listrik atau EVCS (Electric Vehicle Charging Station).

"Selalu infrastruktur, kalau lewat kira-kira 60 kilometer dari Jakarta susah charge charge. Artinya, konsumen berpusat di kota yang infrastrukturnya siap," ujar dia.

Ketiga, biasanya orang Indonesia cenderung berpikir apakah kendaraan ini bisa dijual kembali atau tidak setelah digunakan alias masih laku atau tidak jika dijual kembali.

"Paling basic kendaraan di Indonesia konsumen mikir secondary value, berbeda dengan di luar negeri memang untuk dipakai," pungkas dia.

 

 

3 dari 4 halaman

Adira Finance Catat Pembiayaan Baru Rp 20,4 Triliun

Sebelumnya, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance mencatatkan pembiayaan baru menjadi sebesar Rp20,4 triliun pada semester I 2023.

Dengan demikian, piutang pembiayaan yang dikelola perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) pada posisi Juni 2023 mencapai Rp 50,9 triliun, meningkat 24 persen year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Presiden Direktur Adira Finance Dewa Made Susila mengatakan, seiring dengan meningkatnya penjualan industri otomotif, dan melalui beragam inisiatif yang dilaksanakan oleh perusahaan.

Serta kerja sama dan kolaborasi dengan perusahaan induk Bank Danamon termasuk jaringan Bank MUFG, perusahaan mencatatkan pertumbuhan pembiayaan baru menjadi sebesar Rp20,4 triliun hingga semester I 2023.

"Pembiayaan baru total selama 6 bulan pertama tahun ini Rp 20,4 triliun. Sehingga kami berharap di semester kedua prestasi ini bisa dipertahankan," kata Dewa dalam konferensi pers, Jumat (11/8/2023).

Di sisi lain, Adira Finance juga terus mendorong pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru syariah di sepanjang semester I 2023.

Pembiayaan baru syariah tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 42 persen year on year menjadi Rp 4,3 triliun, atau mewakili 21 persen dari total pembiayaan baru perusahaan.

Dari sisi keuangan, pada semester I 2023 Adira Finance kembali berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 24 persen year on year menjadi sebesar Rp 818 miliar terutama didorong meningkatnya total pendapatan sebesar 10 persen year on year menjadi Rp 4,5 triliun seiring dengan tumbuhnya kinerja pembiayaan perusahaan.

Alhasil, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan masing-masing menjadi 8,1 persen dan 16,6 persen. Diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan Perusahaan induknya, Bank Danamon, dan memperoleh pinjaman eksternal yang meliputi pinjaman bank dan obligasi.

 

4 dari 4 halaman

Kinerja Lainnya

Per posisi Juni 2023, pembiayaan bersama mewakili 46 persen dari piutang yang dikelola. Sementara itu, total pinjaman perusahaan pada Juni 2023 tercatat meningkat sebesar 34,7 persen year on year menjadi Rp 14,9 triliun, terdiri dari pinjaman bank baik dalam negeri dan luar negeri dan obligasi, dan sukuk masing-masing memberikan kontribusi 70 persen : 30 persen.

Hasilnya, gearing ratio stabil yaitu sebesar 1,5 kali. Pada Juli 2023, perusahaan telah menerbitkan Obligasi PUB VI Tahap I dan Sukuk Mudharabah V Tahap I tahun 2023 senilai Rp 2,0 triliun dengan oversubscribe2,3x.

Saat ini Adira Finance memiliki produk pembiayaan AMANAH (Adira Multi Dana Syariah) yaitu fasilitas pembiayaan multiguna yang berlandaskan prinsip syariah. Selain itu, bagi masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah Umrah, Adira Finance memiliki produk pembiayaan Syariah Umrah yang menggunakan akad murabahah (jual beli) melalui travel umrah lokal dan nasional dari mitra Adira Finance yang terpercaya.

Seiring dengan antusiasme masyarakat terhadap kendaraan listrik yang terus meningkat dan guna mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, Adira Finance telah menyediakan pembiayaan kendaraan ramah lingkungan seperti sepeda motor listrik dan mobil listrik dari beberapa produsen beragam merek.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.