Sukses

Saratoga Investama Sedaya Cetak Laba Rp 4,61 Triliun, Susut 81,47 Persen pada 2022

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membukukan lana 81,47 persen menjadi Rp 4,61 triliun dan keuntungann neto atas investasi pada saham dan efek ekutias lainnya turun 84,75 persen pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mengumumkan hasil kinerja pada 2022. Emiten investasi milik Sandiaga Uno mencatatkan penurunan laba bersih 81,47 persen menjadi Rp 4,61 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 24,89 triliun. 

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Senin (13/3/2023), keuntungan neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya sebesar Rp 3,72 triliun atau turun 84,75 persen dari tahun sebelumnya Rp 24,40 triliun.

Adapun, penghasilan dividen, bunga dan investasi mengalami peningkatan 58,18 persen menjadi Rp 2,61 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,65 triliun.

Saratoga membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 5,85 triliun hingga akhir 2022 atau anjlok 77,22 persen dari Rp 25,69 triliun pada 2021. Dengan demikian, laba tahun berjalan perseroan hingga akhir 2022 mencapai Rp 4,62 triliun turun 81,43 persen dari Rp 24,89 triliun. Alhasil, laba per saham dilusian pada 2022 sebesar Rp 338 per saham dari tahun sebelumnya Rp 1.825 per saham.

Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 63,77 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 61,15 triliun. Kemudian, liabilitas Saratoga Investama Sedaya Rp 3,95 triliun hingga akhir 2022 turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,13 triliun. Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 59,81 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 56,01 triliun.

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 13 Maret 2023, saham SRTG melemah 1,83 persen ke posisi Rp 2.150 per saham. Saham SRTG dibuka stagnan ke posisi Rp 2.190 per saham. Saham SRTG berada di level tertinggi Rp 2.190 dan terendah Rp 2.150 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.558 kali dengan volume perdagangan 96.889 lot saham. Nilai transaksi Rp 21,1 miliar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Saratoga Investama Lepas 4,31 Persen Saham TBIG Senilai Rp 2,76 Triliun

Sebelumnya, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) melalui entitas anak, PT Wahana Anugerah Sejahtera (WAS) menjual saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) Rp 2,76 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (21/9/2022), transaksi berlangsung pada 20 September 2022. Jumlah saham yang ditransaksikan adalah sebanyak 976,6 juta lembar atau setara 4,31 persen dengan harga penjualan Rp 2.830 per saham.

Usai transaksi, kepemilikan Saratoga Investama Sedaya melalui WAS atas saham TBIG menjadi sebanyak 1,12 miliar saham atau setara 4,95 persen dari seluruh modal dan disetor TBIG. Dari sebelumnya 1,2 miliar saham atau setara 9,26 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor TBIG.

Pada perdagangan Rabu 21 September 2021, TBIG ditutup stagnan pada posisi 2.800. Saham TBIG dibuka pada posisi 2.810 dan bergerak pada rentang 2.770—2.820. Sejak awal tahun, saham TBIG bergerak cukup fluktuatif dan tercatat turun 250 poin atau 8,20 persen.

TBIG meraih pertumbuhan positif kinerja keuangan selama semester I 2022. Hal ini seiring kenaikan laba dan pendapatan selama enam bulan pertama 2022. mencatat laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 24,55 persen menjadi Rp 826,14 miliar pada semester I 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan membukukan laba Rp 663,26 miliar.

Capaian itu sejalan dengan kenaikan pertumbuhan pendapatan sebesar 11,17 persen. Pada semester I 2022, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk meraup pendapatan Rp 3,30 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,97 triliun.

Pada 18 September 2022, di pasar negosiasi, transaksi saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencapai Rp 2,8 triliun. Saham TBIG ditransaksikan dua kali dengan harga Rp 2.777 per saham. Di pasar negosiasi, saham TBIG susut 1,87 persen. Saham TBIG berada di level tertinggi Rp 2.830 dan terendah Rp 2.777 per saham.

 

 

3 dari 4 halaman

Saratoga Investama Lepas 1,77 Miliar Saham PALM

Sebelumnya, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) melalui anak usahanya PT Saratoga Sentra Business (SSB) mengurangi kepemilikan saham di PT Provident Agro Tbk (PALM).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (22/7/2022), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk melalui anak usahanya PT Saratoga Sentra Business melepas 1.779.885.090 saham PALM pada 15 Juli 2022 dan 20 Juli 2022. Anak usaha Saratoga tersebut menjual saham PALM dengan harga Rp 825 per saham pada 15 Juli 2022 dan Rp 660 per saham pada 20 Juli 2022.

Setelah transaksi penjualan saham PALM itu, PT Saratoga Sentra Business memiliki 1.415.023.929 saham atau setara 19,88 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor PALM. Sebelumnya Saratoga Sentra Business memiliki 3.194.909.019 saham atau setara 44,88 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor PALM.

Sementara itu, dalam keterbukaan informasi PT Provident Agro Tbk (PALM) pada Jumat, 22 Juli 2022, PT Provident Capital Indonesia (PCI) telah mengumumkan pernyataan penawaran tender sukarela. PCI telah memulai proses penawaran tender sukarela untuk membeli sebanyak-banyaknya 736.728.500 saham yang dimiliki pemegang saham perseroan. Jumlah itu mewakili maksimal 10,41 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Jumlah saham keseluruhan yang dimiliki oleh PCI setelah diselesaikannya penawaran tender sukarela adalah sebanyak-banyaknya 3.880.929.391 saham PALM yang mewakili 54,85 persen dari seluruh saham dengan hak suara yang telah disetor penuh perseroan.

4 dari 4 halaman

Penawaran Tender Sukarela

Berdasarkan Pengumuman Pernyataan Penawaran Tender Sukarela, apabila setelah dilaksanakannya Penawaran Tender Sukarela ini PCI sendiri atau bersama-sama dengan pemegang saham pengendalinya memiliki lebih dari 50 persen dari seluruh saham dengan hak suara yang telah disetor penuh Perseroan, PCI akan menjadi satu-satunya Pengendali dari Perusahaan Sasaran (yaitu Perseroan) dan dengan demikian akan terjadi perubahan pengendalian di Perseroan,”

Pengendalian, yang sebelumnya dipegang secara bersama-sama oleh PCI dan SSB, akan menjadi dipegang PCI sebagai satu-satunya pengendali perseroan.

Sementara itu, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terkait pemegang saham di atas lima persen, pengusaha Garibaldi Thohir yang akrab disapa Boy Thohir memiliki 889.942.545 saham PALM atau setara 12,50 persen per 20 Juli 2022.

Berdasarkan data RTI, pemegang saham PALM per 30 Juni 2022 antara lain PT Saratoga Sentra Business sebesar 44,87 persen, PT Provident Capital Indonesia sebesar 44,16 persen, masyarakat sebesar 10,34 persen, dan saham treasury sebesar 0,61 persen.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.