Sukses

Pengelola KFC Cetak Pendapatan Tumbuh 18,31 Persen, Rugi Ditekan

PT Fast Food Indonesia Tbk mencatat pendapatan Rp 1,28 triliun pada kuartal I 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pengelola restoran cepat saji KFC membukukan kenaikan pendapatan dan menekan rugi selama kuartal I 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (2/6/2022), PT Fast Food Indonesia Tbk mencatat pendapatan Rp 1,28 triliun pada kuartal I 2022. Realisasi pendapatan itu tumbuh 18,31 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,08 triliun.

Beban pokok penjualan naik 18,4 persen menjadi Rp 465,76 miliar selama tiga bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 672,83 miliar.  Dengan melihat kondisi itu, laba bruto naik 18,25 persen menjadi Rp 795,63 miliar pada kuartal I 2022. Jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 672,83 miliar.

Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan dan distribusi Rp 647,06 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 598,93 miliar.

Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 166,79 miliar pada tiga bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 598,93 miliar. Beban operasi lain bertambah menjadi Rp 5,83 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,82 miliar.

Perseroan mencatat rugi usaha susut 81,24 persen menjadi Rp 13,69 miliar selama tiga bulan pertama 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 73,04 miliar.

Perseroan mencatat rugi periode berjalan merosot 67,90 persen menjadi Rp 19,73 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 61,46 miliar. Perseroan mencatat rugi per saham dasar sebesar Rp 5 pada kuartal I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 15.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aset

Total ekuitas perseroan tercatat turun menjadi Rp 914,16 miliar pada kuartal I 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 919,18 miliar. Total liabilitas susut menjadi Rp 2,58 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 2,63 triliun.

Dengan demikian, total aset turun menjadi Rp 3,49 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 3,55 triliun.  Perseroan kantongi kas dan setara Rp 396,83 miliar pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 601,01 miliar.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 2 Juni 2022, saham FAST naik tipis 0,52 persen ke posisi Rp 965 per saham. Saham FAST berada di level tertinggi Rp 970 dan terendah Rp 960 per saham. Total volume perdagangan 1.242.800 saham. Nilai transaksi Rp 1,2 miliar dan total frekuensi perdagangan 18 kali.

Sepanjang 2022, saham FAST melemah 1,03 persen ke posisi Rp 965 per saham. Saham FAST berada di level tertinggi Rp 1.250 dan terendah Rp 915. Total volume perdagangan 3.006.496 dan nilai transaksi Rp 2,9 miliar. Total frekuensi perdagangan 1.657 kali.

3 dari 4 halaman

Kinerja 2021

Sebelumnya, PT Fast Food Tbk (FAST), pengelola KFC mampu menekan rugi bersih tetapi pendapatan tetap pada 2021.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (7/5/2022), PT Fast Food Tbk mencatat pendapatan Rp 4,84 triliun pada 2021, dan cenderung stagnan. Pada 2020, perseroan juga membukukan pendapatan Rp 4,84 triliun.

Kontribusi pendapatan Fast Fooddari makanan dan minuman mencapai Rp 4,81 triliun pada 2021. Komisi atas penjualan konsinyasi turun dari Rp 57,78 miliar pada 2020 menjadi Rp 31,48 miliar pada 2021. Perseroan mencatat kenaikan jasa layanan antar dari Rp 5,97 miliar pada 2020 menjadi Rp 6,67 miliar pada 2021.

Beban pokok penjualan turun 3,38 persen dari Rp 1,97 triliun pada 2020 menjadi Rp 1,90 triliun pada 2021. Perseroan mencatat laba bruto naik 2,33 persen menjadi Rp 2,93 triliun pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 2,86 triliun.

Perseroan menekan beban penjualan dan distribusi dari Rp 2,76 triliun pada 2020 menjadi Rp 2,60 triliun pada 2021. Beban umum dan administrasi naik dari Rp 623,55 miliar pada 2020 menjadi Rp 680,06 miliar pada 2021. Beban operasi lain naik menjadi Rp 45,02 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 17,30 miliar.

Perseroan catat penurunan penghasilan operasi lain dari Rp 85,80 miliar pada 2020 menjadi Rp 52,57 miliar pada 2021. Perseroan membukukan rugi usaha Rp 339,20 miliar pada 2021.

Perseroan menekan rugi usaha 24,18 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 447,41 miliar.Perseroan mencatat kenaikan beban keuangan dari Rp 42,16 miliar pada 2020 menjadi Rp 59,27 miliar. Bagian atas laba entitas asosiasi susut menjadi Rp 1,94 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 7,17 miliar.

PT Fast Food Tbk membukukan rugi tahun berjalan Rp 295,73 miliar pada 2021. Rugi perseroan turun 21,59 persen dari periode 2020 sebesar Rp 377,18 miliar. Dengan demikian rugi per saham dasar turun dari Rp 95 pada 2020 menjadi Rp 74 pada 2021.

4 dari 4 halaman

Aset 2021

Total ekuitas merosot 26,26 persen pada 2021 menjadi Rp 919,18 miliar. Pada periode 2020, perseroan catat ekuitas Rp 1,24 triliun.

Total liabilitas naik 5,3 persen menjadi Rp 2,63 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,48 triliun. Total aset merosot 4,56 persen menajdi Rp 3,55 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,72 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 601,01 miliar pada 2021 dari 2020 sebesar Rp 882,91 miliar.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 28 April 2022, saham FAST naik 1,58 persen ke posisi Rp 965 per saham. Saham FAST berada di level tertinggi Rp 965 dan terendah Rp 965 per saham. Total volume perdagangan 52.500 dengan nilai transaksi Rp 50,7 juta. Total frekuensi perdagangan 23 kali.

Sepanjang 2022, saham FAST turun 1,03 persen ke posisi Rp 965 per saham. Saham FAST berada di level tertinggi Rp 1.250 dan terendah Rp 915 per saham. Total volume perdagangan 1.665.896 saham. Nilai transaksi Rp 1,6 miliar dan total frekuensi perdagangan 1.460 kali.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.