Sukses

Harga Bitcoin Tersungkur Setelah China Serukan Tindakan Keras Penambangan Uang Kripto

Harga bitcoin di Coin Metrics merosot lebih dari 8,5 persen didorong seruan intensif China untuk menindak penambangan uang kripto.

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin kembali jatuh setelah seruan intensif dari otoritas China menindak penambangan dan perdagangan uang kripto.

Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Dewan Negara mengatakan, regulasi yang lebih ketat diperlukan untuk melindungi sistem keuangan. Pernyataan tersebut dirilis pada Jumat malam di China.

Regulator menegaskan perlu menindak penambangan bitcoin dan perilaku perdagangan serta dengan tegas mencegah transmisi risiko individu ke bidang sosial.

Harga bitcoin di Coin Metrics merosot lebih dari 8,5 persen karena berita tersebut. Tekanan terhadap bitcoin menambah penurunan mata uang digital itu yang sudah turun lebih dari 40 persen dari posisi puncaknya.

Mata uang kripto lainnya juga mengalami kerugian besar dengan Ethereum dan dogecoin, keduanya turun lebih dari 11 persen di tengah penurunan harga yang berkelanjutan untuk mata uang tersebut.Demikian dilansir dari CNBC, Sabtu, (22/5/2021).

Tindakan keras China ini datang hanya sehari setelah pejabat Amerika Serikat berjanji untuk bersikap keras terhadap mereja yang menggunakan bitcoin untuk melakukan aktivitas illegal secara luas termasuk penggelapan pajak.

Departemen Keuangan mengatakan akan membutuhkan pelaporan tentang transfer aset kripto lebih dari USD 1.000, seperti halnya dengan uang tunai.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kekhawatiran China

Kekhawatiran di China berpusat pada sejumlah masalah. Banyak penambangan bitcoin dilakukan di China oleh komputer yang memakai energi dalam jumlah besar untuk memecahkan masalah matematika yang rumit untuk membuka uang kripto.

Pihak berwenang di seluruh dunia telah mengatakan kekhawatirannya tentang bagaimana bitcoin dan mitranya digunakan dengan cara ilegal.

"Penting untuk menjaga kelancaran pasar saham, utang dan valuta asing, menindak keras kegiatan sekuritas ilegal dan hukum berat kegiatan keuangan ilegal,” dikutip dari pernyataan itu.

Sebagai bagian dari upayanya untuk merampingkan ruang mata uang digital yang sedang berkembang, bank sentral China telah menjadi salah satu pertama di dunia yang mengembangkan mata uang digitalnya sediri yang didukung yuan.

The Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat mengatakan akan segera merilis makalah yang menguraikan penelitiannya sendiri ke dalam area mata uang digital bank sentral.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.