Sukses

Saham LUCY Naik 10 Persen Saat Perdagangan Perdana di BEI

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY), pengelola Lucy In The Sky menguat pada perdagangan saham perdana, Rabu (5/5/2021).

Mengutip data RTI, saham PT Lima Dua Lima Tiga Tbk, pengelola Lucy In The Sky dibuka naik Rp 10 ke posisi Rp 110 per saham. Saham LUCY alami kenaikan 10 persen dari harga perdana Rp 100. Total frekuensi perdagangan dua kali.

Penguatan saham LUCY terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menghijau meski naik terbatas. Pada pukul 09.43 WIB, IHSG naik 0,17 persen ke posisi 5.973. Sebanyak 214 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 189 saham melemah dan 187 saham diam di tempat. IHSG bergerak di kisaran 5.971-5.990. Total frekuensi perdagangan saham 297.385 kali dengan nilai transaksi Rp 2,3 triliun.

Sebelumnya, PT Lima Dua Lima Tiga Tbk, pengelola Lucy in The Sky mencatatkan saham perdana di papan akselerasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 5 Mei 2021. Perseroan mencatatkan saham dengan kode saham LUCY sebagai perusahaan tercatat ke-16 di BEI pada 2021.

Perseroan mencatatkan saham sebanyak 1.035.000.000 di BEI. Pada saat penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), Perseroan menawarkan saham perdana sebanyak 337.500.000 dengan nilai nominal saham Rp 10. Masa penawaran umum dilakukan pada 29 April 2021. Harga penawaran saham Rp 100. Dengan demikian, total dana yang akan diraup sekitar Rp 33,75 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penggunaan Dana IPO

Mengutip prospektus singkat perseroan, dana hasil IPO sekitar 91,80 persen digunakan untuk modal kerja dengan rincian:

-Sekitar 8,01 persen digunakan perseroan untuk pembayaran sewa gerai selama setahun yang terletak di SCBD yang dibayarkan kepada pihak ketiga sebesar Rp 2,24 miliar

-Sekitar 91,99 persen akan digunakan perseroan untuk kegiatan operasional seluruh gerai Perseroan mencakup namun tidak terbatas pada pembayaran sewa selama setahun, pembayaran gaji karyawan, proses rekrutmen. Kemudian pengelolaan sumber daya manusia, pelatihan karyawan, pengembangan sistem yang terintegrasi untuk pengelolaan gerai dan biaya-biaya pemasaran yang dibutuhkan untuk tujuh gerai baru.

Sisanya sekitar 8,2 persen akan digunakan untuk membayar pihak ketiga dalam rangka renovasi gerai SCBD sekitar Rp 2,5 miliar.

Perseroan juga menggelar program alokasi saham pegawai atau program ESA Perseroan dengan jumlah sebanyak 327.000 saham.

Selain itu, perseroan menawarkan waran sebanyak 236.250.000 waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 33,87 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham.

Waran seri I diberikan secara cuma-Cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.

Setiap pemegang 10 saham baru perseroan berhak memperoleh tujuh waran seri I dengan setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Adapun awal perdagangan seri I pada 5 Mei 2021. Akhir perdagangan waran seri I di pasar regular dan negosiasi pada 29 April 2024 dan pasar tunai pada 2 Mei 2024. Periode pelaksanaan waran seri I dilakukan pada 8 November 2021-3 Mei 2024, dan berakhirnya masa berlaku waran seri I pada 3 Mei 2024.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.