Sukses

Mengenal Kanker Ginjal, Kanker yang Diidap Vidi Aldiano

Pada 2021, sebanyak 76.080 orang di Amerika Serikat didiagnosis kanker ginjal dan 13.780 orang meninggal karena kanker ginjal.

Liputan6.com, Yogyakarta - Penyanyi Vidi Aldiano baru saja mengungkapkan kondisi terkini tentang kanker ginjal yang telah diidapnya selama tiga tahun. Vidi bercerita bahwa sel kanker yang dideritanya sudah menyebar ke sejumlah titik.

Kondisi ini mengharuskan Vidi untuk menjalani perawatan rutin setiap tiga minggu sekali. Perawatan itu ia sebut sebagai spa day.

Mengutip dari Indonesia Cancer Care Community (ICCC), kanker ginjal adalah penyakit ketika sel-sel ginjal menjadi ganas dan tumbuh tanpa terkendali. Hal tersebut kemudian membentuk massa atau tumor.

Pada 2021, sebanyak 76.080 orang di Amerika Serikat didiagnosis kanker ginjal dan 13.780 orang meninggal karena kanker ginjal.

Sementara di Indonesia, data 2020 menunjukkan terdapat 2.394 kasus baru kanker ginjal. Data lain menunjukkan 1.358 kematian terjadi akibat kanker ginjal pada 2020.

Rata-rata usia pengidap kanker ginjal adalah 64 tahun dan sebagian besar didiagnosis antara usia 65 hingga 74 tahun. Biasanya, kanker ginjal sangat jarang dijumpai pada usia kurang dari 45 tahun.

Kanker ginjal juga dibedakan berdasarkan beberapa tipe. Ketiga tipe tersebut adalah karsinoma sel ranal, karsinoma urotelial, sarkoma, tumor wilm, dan limfoma.

Karsinoma sel renal adalah tipe yang paling sering dijumpai, yakni sekitar 85 persen. Tipe ini dijumpai pada tubulus (saluran) ginjal yang berperan dalam sistem filtrasi (penyaringan).

Sementara itu, kanker ginjal tipe karsinoma urotelial adalah tipe yang kerap dijumpai pada bagian pelvis ginjal, yakni sekitar lima hingga 10 persen. Kanker tipe ini diobati seperti kanker kandung kemih karena berasal dari sel yang sama yang melapisi pelvis ginjal dan kandung kemih.

Kemudian ada sarkoma yang merupakan tipe kanker ginjal pada jaringan lunak ginjal berupa jaringan ikat atau lemak di sekitarnya. Kanker tipe ini sangat jarang dijumpai.

Selanjutnya, adalah tipe tumor wilm yang paling sering dijumpai pada anak. Kanker ginjal tipe ini dapat diobati dengan terapi radiasi dan kemoterapi kombinasi dengan pembedahan.

Terakhir ada limfoma, yakni tipe kanker ginjal yang dapat memperbesar kedua ginjal. Tipe ini dikaitkan dengan pembesaran kelenjar getah bening. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebab kanker ginjal

Hingga kini, penyebab kanker ginjal masih belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terkena kanker ginjal.

Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko dua kali lipat. Merokok diduga menyebabkan sekitar 30 persen kanker ginjal pada pria dan sekitar 25 persen pada wanita.

Faktor lain adalah jenis kelamin yang menunjukkan bahwa pria memiliki kemungkinan mengidap kanker ginjal lebih besar dibanding wanita. Ras juga menjadi faktor lainnya yang menunjukkan bahwa orang berkulit hitam lebih mungkin terkena kanker ginjal.

Beberapa faktor lain, di antaranya usia, nutrisi dan berat badan, tekanan darah tinggi, penggunaan obat tertentu yang berlebihan, pajanan terhadap cadmium, penyakit ginjal kronik, dialisis jangka panjang, serta adanya riwayat kanker ginjal dalam keluarga.

Pada banyak kasus, tidak ditemukan gejala kanker ginjal pada awalnya. Umumnya, gejala kanker ginjal ditandai dengan adanya darah pada urin.

Gejala kanker ginjal lain yang bisa dilihat adalah adanya benjolan atau nyeri di perut maupun punggung, pembengkakan pada kaki, tekanan darah tinggi, anemia, fatigue (lelah), hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, demam hilang timbul, dan adanya sekelompok pembesaran pembuluh darah (dikenal dengan varicocele) terutama pada testis (buah zakar) kanan. Meski beberapa gejala dapat terlihat, tetapi disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut jika terdapat gejala kanker ginjal yang muncul.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini