Sukses

Mengenal Sherpa, Pemandu Gunung Everest yang Selamatkan Pendaki Malaysia dari Zona Kematian

Pendaki asal Malaysia bernama Ravichandran disebut tidak mengakui aksi heroik yang telah dilakukan oleh komunitas Sherpa di Gunung Everest.

Liputan6.com, Bandung - Pendaki asal Malaysia bernama Ravichandran menerima komentar negatif dari para warganet. Dia disebut tidak mengakui aksi heroik yang telah dilakukan oleh komunitas Sherpa di Gunung Everest.

Serangan terhadap Ravi tidak hanya datang dari warganet Malaysia, tetapi juga dari sejumlah negara termasuk Indonesia. Salah satunya mempertanyakan alasan Ravi yang diduga memblokir akun Instagram Sherpa yang telah menyelamatkannya di gunung.

Saya masih tidak mengerti mengapa dia perlu memblokir orang yang benar-benar menyelamatkan hidupnya sambil mempertaruhkan nyawanya juga. Itu hal paling tidak sopan yang harus dilakukan pada seseorang yang Anda berhutang hidup dengan Anda. Kenapa dia melakukan itu? Sponsor memintanya? Atau dia memiliki terlalu banyak ego karena tidak mencapai puncak?” tanya salah satu akun dikutip Selasa (6/6/2023).

Melansir USA Today, orang yang menyelamatkan Ravi adalah Gelje Sherpa. Ia pun membagikan video membantu Ravi berjalan kaki hampir 1.968 kaki menyusuri gunung.

Gelje Sherpa tidak hanya sendiri, namun dibantu oleh Sherpa yang lainnya dalam membawa pendaki asal Malaysia tersebut.

Penyelamatan tersebut terjadi di zona yang dikenal sebagai "zona kematian" di Gunung Everest. Sehingga, ia pun menghentikan perjalanannya untuk menyelamatkan seorang pendaki yang tertekan di lokasi tersebut.

Zona kematian Gunung Everest diketahui berada memiliki kadar oksigen yang rendah. Sehingga, jika pendaki terjebak di sana nyawanya sangat terancam dan dapat meninggal.

Gelje pun memutuskan membantu Ravi dan tidak melanjutkan perjalanan ke puncak bersama kliennya.

Gelje diketahui merupakan seorang pemandu lokal yang sering membantu para petualang ketika mendaki Gunung Everest. Ia pun telah mendaki gunung setinggi 29.000 kaki pada 18 Mei dan telah mencapai angka 27.230.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apa Itu Sherpa Everest?

Sherpa merupakan penduduk Khumbu-Valley, Taman Nasional di sekitar Everest yang telah hidup di ketinggian selama beberapa generasi. Sejumlah keturunan Sherpa dari beberapa generasi mempunyai genetik alami untuk beradaptasi dengan ketinggian tersebut.

Orang-orang Sherpa dikenal sebagai sosok yang mempunyai fisik kuat dan bahkan dapat melakukan push up dan berlari dengan cepat. Para keturunan Sherpa pun juga dikenal dapat bertahan hidup di Everest tanpa bantuan oksigen.

Sherpa yang kuat bahkan disebut mampu dalam bertahan hingga 8.000 meter atau 23.000. Sebagian besar Sherpa akan membutuhkan oksigen di atas camp 4. Mereka pun dikenal sebagai pribadi yang bahagia, ramah, dan juga santai.

Sampai saat ini, banyak pendaki dari berbagai negara yang banyak dibantu oleh Sherpa ketika melakukan pendakian di Gunung Everest. Bahkan, pihak keamanan setempat pun sering merekomendasikan Sherpa untuk menemani para pendaki.

Tidak sedikit juga banyak pendaki yang terbantu dengan kehadiran para Sherpa ketika mendaki Gunung Everest. Karena fisiknya yang kuat, Sherpa sering membantu pendaki dalam membawa perlengkapan hingga oksigen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.