Sukses

Tidak Ditahan, Pelaku Pelecehan Seksual di Angkot Tangerang Banten Disebut Alami Gangguan Jiwa

Pelaku pelecehan seksual terhadap seorang siswi di dalam angkutan umum B 09 Kota Tangerang, Banten, disebut mengalami gangguan jiwa.

Liputan6.com, Banetn - Pelaku pelecehan seksual terhadap seorang siswi di dalam angkutan umum B 09 Kota Tangerang, Banten, mengalami sakit jiwa atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Hal itu diutarakan Kapolres Metro Tangerang Kota Kombespol Zain Dwi Nugroho, dalam keterangan resminya, Rabu (5/4/2023).

"Pelaku RJ alias O berusia 42 tahun ini setelah diamankan dan dilakukan pemeriksaan diketahui merupakan ODGJ dengan dikuatkan adanya surat keterangan dokter kejiwaan," kata Zain.

Sebelumnya, video pelecehan seksual terhadap siswi anak di bawah umur yang terjadi di dalam angkutan umum B 09, Kota Tangerang, Jumat (31/3/2023) silam, viral di media sosial

Seorang pelajar perempuan berusia 14 tahun asal Kota Tangerang saat hendak pulang sekolah bersama teman-temannya mengalami pelecehan dengan diraba bagian kakinya. Salah satu teman korban merekam peristiwa itu dan mengunggahnya ke medsos hingga menjadi viral.

Kapolres kemudian memerintahkan Kasat Reskrim Kompol Rio Mikael Tobing untuk mengungkap peristiwa tersebut.

Berdasarkan laporan korban anak nomor : LP/B/389/IV/2023/PMJ/Restro.Tng.Kota tanggal 04 April 2023, Unit PPA Sat Reskrim berhasil mengamankan pelaku di rumahnya di wilayah Neglasari.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelaku Tidak Ditahan

Setelah diamankan dan diperiksa, diketahui bahwa pelaku mengalami sakit jiwa atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Hal tersebut dikuatkan adanya surat keterangan dokter.

Barang bukti yang menguatkan itu, di antaranya surat keterangan kontrol dari RSJ Dr. Soeharto Heerjan tertanggal 02 Februari 2023, surat biaya pengobatan dikeluarkan oleh Yayasan Rehabilitasi Mental Bhakti Daya Insani. dan surat rencana kontrol yang dikeluarkan dari RS An Nisa Tangerang.

"Pelaku sudah diserahkan kepada pihak keluarga (orang tua) untuk dilakukan pengobatan," kata Zain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.