Sukses

Waspada Banjir Rob saat Perayaan Malam Tahun Baru di Manado

Perayaan malam Tahun Baru di Manado biasanya digelar di pinggiran pantai.

Liputan6.com, Manado - Banjir rob yang menerjang sejumlah daerah di Indonesia membuat warga Manado was-was. Apalagi perayaan malam Tahun Baru di Manado, Sulut, biasanya digelar di pinggiran pantai.

"Kawasan Boulevard Manado ini paling rawan terjadinya banjir rob, sedangkan puncak perayaan akhir tahun biasanya digelar di kawasan ini,” ujar Wida Warokka, seorang warga setempat.

Dia mengatakan, melihat kondisi cuaca beberapa pekan terakhir ini di mana curah hujan kian tinggi dan terjadi gelombang pasang, maka diharapkan penyelenggaran event akhir tahun bisa mempertimbangkan hal tersebut.

"Pengalaman di tahun 2021, banjir rob menerjang kawasan Megamas Manado, menghancurkan sejumlah kafe. Ini harus diwaspadai,” ujarnya.

Sementara itu, pihak BMKG beberapa hari terakhir ini merilis peringatan cuaca buruk berupa hujan deras dan gelombang pasang. Juga imbauan pada warga agar mewaspadai kondisi tersebut.  

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kejadian Tahun Lalu

Diketahui, pada Minggu (17/1/2021) silam, banjir rob yang menerjang pesisir Kota Manado khususnya di kawasan Megamas Manado dan Manado Town Square. Puluhan kafe dan restoran hancur.

Sejak Senin pagi (18/1/2021), pemilik restoran dan pengelola kawasan Megamas Manado mulai membersihkan material berupa sampah, lumpur dan batu yang dibawa ombak.

"Gelombang tinggi yang menghantam kawasan Megamas Manado ini merupakan yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir," ungkap Pengelola Megamas Manado Catherine Riuwpassa, Senin (18/1/2021).

Catherine mengatakan, ada 28 café dan restoran di kompleks pusat perbelanjaan terbesar di Manado itu yang diterjang banjir rob. Dari jumlah itu, 4 di antaranya rusak berat dan tidak bisa beroperasi.

"Sedangkan kafe dan restoran lainnya, sudah kembali dibenahi. Dan mungkin besok sudah bisa beroperasi kembali," ujarnya.

Pantauan Liputan6.com di kawasan Megamas Manado, tumpukan material berupa sampah, lumpur, dan bebatuan yang dibawa gelombang pasang memenuhi ruas jalan di kompleks reklamasi tersebut. Bahkan sejumlah material masuk hingga ke dalam beberapa toko. Untuk cafe dan restoran yang berada tepat di pinggiran laut, hancur dihantam banjir rob.

"Kita mulai membersihkan dengan mengangkut material seperti sampah, lumpur dan batu. Sehingga diharapkan kawasan ini kembali lancar," ujar Chaterine.

Kawasan Megamas Manado merupakan pusat kuliner dan perbelanjaan terbesar di Manado. Berdiri sejak awal tahun 2000-an di areal reklamasi, persis menghadap perairan Manado.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.