Sukses

Operasi Bus TMP Terpaksa Dihentikan, Dishub Jabar Putar Otak

Bus Trans Metro Pasundan (TMP) koridor tiga yang sudah beroperasi di wilayah Bandung raya terpaksa dihentikan karena menuai penolakan.

Liputan6.com, Bandung - Bus Trans Metro Pasundan (TMP) koridor tiga yang sudah beroperasi di wilayah Bandung raya terpaksa dihentikan karena menuai penolakan. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat A. Koswara merespons untuk segera menyusun dan menerapkan strategi penanganan dari permasalahan ini.

Perlu diketahui, bus TMP sudah beroperasi di Bandung dengan lima koridor. Pengoperasian bus ini diresmikan oleh Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub pada Desember 2021. TMP merupakan program Teman Bus Kemenhub dengan skema buy the service.

Adapun kelima koridor yakni koridor pertama rute Leuwipanjang - Soreang, Kota Baru Parahyangan - Alun-alun Bandung (2), Baleendah - BEC (3), Leuwipanjang - Dago (4), dan Dipatiukur- Jatinangor via tol.

Namun, belum sehari pengoperasian bus di koridor 3 dengan trayek dari Bandung Electronic Center (BEC), Kota Bandung tujuan Baleendah, Kabupaten Bandung terpaksa dihentikan akibat adanya aksi penolakan di lapangan yang membuat situasi tidak kondusif.

Koswara pun menanggapi kejadian ini. Ia menerangkan, TMP dengan skema BTS ini merupakan pilihan layanan transportasi baru bagi masyarakat, sehingga pasti akan ada pihak yang kontra dengan konsep ini.

"Untuk meminimalisir konflik yang terjadi, perlu dibuatkan strategi penanganan yang lebih spesifik, di antaranya meliputi strategi pemberdayaan dengan pelibatan usaha eksisting, strategi komunikasi dan sosialisasi yang lebih efektif," kata Koswara dikutip dalam siaran pers, Sabtu (9/4/2022).

Dengan melihat kondisi pandemi Covid-19 saat ini, Koswara menuturkan bahwa pendapatan dari penyelenggara angkutan saat ini sedang menurun. Sehingga, skema BRT ini sebenarnya bisa menjadi momentum untuk angkutan umum memberikan pelayanan yang jadi lebih baik lagi.

"Kalau mereka bisa dilibatkan secara baik di program ini, mereka pasti akan bisa menerima dan mendukung," ujarnya.

Untuk itu, Dishub Jabar akan segera menggelar rapat koordinasi teknis dengan Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan kabupaten/kota, dan berbagai pihak terkait untuk segera menyusun dan menerapkan strategi penanganan dari permasalahan ini.

"Semoga upaya meningkatkan layanan transportasi bagi masyarakat ini dapat diterima dan didukung dengan baik oleh seluruh pihak, demi mewujudkan transportasi juara bagi masyarakat Jawa Barat," ujar Koswara.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.