Sukses

Salurkan Bantuan untuk Warga Miskin Selama PPKM, Bupati Garut: Semua Harus Makan

Pada minggu kedua masyarakat Garut sebanyak 46 ribu orang mendapatkan Jaring Pengaman Sosial, dalam bentuk bantuan sosial Rp600 ribu per kepala keluarga.

Liputan6.com, Garut - Sebanyak 46 ribu warga miskin kabupaten Garut, Jawa Barat, segera mendapatkan bantuan sosial tunai melalui program social safety net (Jaring Pengaman Sosial), yang digulirkan Pemerintah pusat.

"Insya Allah pada minggu kedua masyarakat Garut sebanyak 46 ribu orang mendapatkan social safety net, dalam bentuk bantuan sosial Rp600 ribu per kepala keluarga," ujar Bupati Garut Rudy Gunawan, seusai pelaksanaan Apel Virtual di Command Center, Garut, Senin (5/7/2021).

Menurut Rudy, pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19 cukup memukul perekonomian masyarakat miskin sehingga diberikan bantuan stimulan untuk membantu mereka.

"Untuk Kabupaten Garut sebanyak kurang lebih 46 ribu orang, akan mendapatkan satu bulan Rp300 ribu, tapi diberikan dua kali untuk dua bulan," kata dia.

Dalam praktiknya, bantuan sosial tunai tersebut ditujukan untuk menyasar warga miskin yang tidak mendapatkan program bantuan lain seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Sementara, bagi mereka yang telah mendapatkan bantuan pemerintah terutama yang berada di luar kota, namun tidak mencukupi seiring pemberlakuan PPKM Darurat ini, maka bakal mendapatkan bantuan beras premium dari Pemda Garut.

"Misalnya ada orang Garut yang di sana jualan es, atau nge-sol (tukang sol), kan tidak laku di kotanya, sehingga dia tidak bisa transfer ke kampungnya, maka pemerintah daerah memberikan social safety net berupa pemberian beras," papar dia.

Rencananya bantuan beras premium ini, ujar Rudy, akan digulirkan ke 21 kelurahan yang ada di Kabupaten Garut. Sementara untuk desa, diminta kelengkapan data calon penerima bantuan agar tidak terjadi data ganda.

"Saya tidak mau di PPKM Mikro itu ada dapur yang tidak ngebul, semuanya harus makan, kami sediakan kami masih ada ratusan ton," ungkapnya.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.