Sukses

Mangintip Potensi Besar Bali jadi Produsen Lobster Dunia, Ini Kata Menteri KKP

Liputan6.com, Denpasar Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menyakini Indonesia akan menjadi pengekspor lobster hasil budidaya terbesar di dunia. Optimisme ini didapat, setelah mendengar presentasi dari Gabungan Pengusaha Lobster Indonesia (GPLI) serta melihat langsung panen lobster hasil budidaya dikelola PT. Lautan Berkah Perkasa (LBP) yang tergabung dalam GPLI.

"Tuhan sudah memberikan alam kepada kita yang begitu luar biasa. Pesan saya jelas, budidaya ini akan kita kembangkan. Itu bukan menjadi tanggungjawab Dirjen Budidaya saja. Saya akan all out ini, untuk dapat dikembangkan di dalam negeri. Harapan kita menjadi produsen ekspor lobster terbesar di dunia," Kata Menteri Trenggono di Simberkima Buleleng Bali.

Menurutnya, sistem yang dikembangkan dibeberapa wilayah sangat bagus untuk meningkatkan ekonomi nelayan Indonesia. Tak hanhya itu, budidaya itu lobster berkesinambungan dalam menjaga kelestarian lingkungan.

"Ini adalah satu bukti, saya meyakini budidaya itu berkesinambungan menjaga kelestarian lingkungan. Kelestarian sumberdaya lobster," ujar dia.

Di sisi lain, Ketua GPLI Gunawan menjelaskan dukungan dari pemerintah menjadi kunci utama untuk nelayan di Indonesia khususnya Bali. Hal tersebut tentu menjadi motivasi dan potensinya untuk menjadi negara pengekspor lobster terbesar di dunia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hasil Lobster 30 Ribu Ton Per Tahun

"Kami akan jadikan Sumberkima sebagai Lobster Estate pertama di Indonesia dan berikutnya akan kami kembangan sampai ke seluruh pelosok Nusantara. GPLI menargetkan ekspor lobster hasil budidaya sebesar 30 ribu ton per tahun yang kami capai dalam waktu 10 tahun. Sehingga ke depan semakin banyak benih yang terserap untuk dibudidayakan di dalam negeri," ucapnya.

Ia menyebut Indonesia mampu mencapai target tersebut, jika melihat luas laut karena kekayaan sumber benih lobster dan pakan melimpah.

"Sebelumnya kerang-kerang tidak terlihat nilai ekonomisnya bagi masyarakat. Tapi sekarang masyarakat mencari kerang untuk dijual ke pembudidaya di sini. Begitu pun dengan bulu babi yang begitu melimpah. Sebelumnya hanya menjadi hama koral, kini dapat dimanfaatkan sebagai pakan lobster," ujar dia.

Sementara itu, dirinya terus melakukan sosialisasi dan memberikan edukasi kepada nelayan di pesisir pantai untuk memulai budidaya lobster. "Budidaya lobster ini, akan sangat membantu menghidupi jutaan nelayan dan masyarakat pesisir Indonesia disaat pandemi Corona. Dan hari ini kita sudah melihat dan membuktikan bahwa di sini budidaya lobster dapat dilakukan," kata Gunawan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.