Sukses

Uang-Uang Kertas Dimakan Rayap untuk Sekolah Adik

Sejumlah masyarakat Cirebon disinyalir masih menggunakan cara tradisional yakni menyimpan uang ke dalam sebuah celengan dan ditaruh dibawah kasur atau lemari

Liputan6.com, Cirebon - Aktivitas penukaran uang pada setiap kegiatan yang digelar Bank Indonesia Cirebon di masyarakat selalu ramai. Terlebih mendekati Ramadan.

Namun, tidak semua warga yang menukar uang untuk memecah nilai tukar yang nominal besar menjadi kecil dan banyak. Petugas BI mengaku menemukan warga yang menukar uang dalam kondisi rusak.

"Tidak sempat tanya nama si mbaknya tapi setahu petugas yang lain katanya orang Ciperna," kata Teller Kasir BI Cirebon Ali Sobri ditengah kegiatan Mini Ekspo UMKM Wirausaha BI (WUBI), Senin (29/4/2019).

Uang kertas yang ditukar warga tersebut dalam kondisi berlubang akibat gigitan rayap. Petugas sempat bertanya penyebab rusaknya uang tersebut.

Wanita yang menolak menyebutkan namanya itu mengaku uang rusak tersebut sengaja disimpan ke dalam celengan plastik. Uang yang terdiri dari beberapa pecahan diikat kemudian dimasukkan ke celengan dan disimpan dalam lemari.

"Sudah sekitar lima tahun nyelengin katanya untuk biaya sekolah adiknya," ujar Ali.

Bertahun-tahun menabung di celengan, tak terasa dikerumuni rayap hingga sebagian besar uang kertas nyaris tak berbentuk. Namun demikian, BI Cirebon tetap menerima permintaan penukaran uang dari warga dalam kondisi apapun.

Penerimaan penukaran uang sejauh memenuhi syarat yakni kondisi kerusakan harus 2/3 atau lebih dari ukuran uang asli. Selain itu uang yang rusak bisa ditukar jika nomor seri dalam uang tersebut masih ada.

"Tadi itu kami bantu tukar Rp 6.880.000 dan estimasi uang rusak yang terkumpul dari di celengan plastik ada 12 juta. Uangnya juga ada minyaknya karena mungkin disiram minyak dulu agar rayap mati," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Nomor Seri

Dia mengatakan, petugas Teller BI Cirebon memutuskan untuk melanjutkan penukaran uang di hari lain. Ali menjelaskan, ragam tingkat kerusakan menjadi kendala penukaran.

Dia mengaku menyiapkan waktu untuk warga yang akan menukar uang rusak pada hari Kamis. Pada kesempatan tersebut, Ali juga mengimbau agar warga tidak sembarangan menyimpan uang.

"Sebaiknya di bank jangan sembarangan apalagi ditaruh ditempat lembab karena rentan seperti itu," kata dia.

Ali memastikan, menyimpan uang di bank lebih aman dibandingkan disimpan sendiri dirumah.

Dia memberi kesempatan kepada warga yang ingin menukar uang rusak agar menyusun kembali serpihan kertas uang. Minimal 2/3 dari uang asli dan masih memiliki nomor seri.

"Kalau kurang dari 2/3 dan tidak ada nomor seri maka kita tidak dapat membantu menukaran uang itu dengan yang baru," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.