Sukses

Doa dan Uang Saku Orangtua Berbuah Manis Kehidupan Ray Fernandez

Lahir dari keluarga sederhana di Desa Noemoti, Ray pernah bersusah payah hanya untuk bisa makan.

Liputan6.com, Kupang - Jangan bayangkan dulu Ray Fernandez pernah berpikir menjadi Bupati Timor Tengah Utara (TTU).

Lahir dari keluarga sederhana di Desa Noemoti, Ray pernah bersusah payah hanya untuk bisa makan. Sejak kecil, Ray membantu kedua orangtuanya di kebun agar bisa membiayai sekolahnya.

Kesederhanaan Ray terbawa hingga ia menjadi bupati. Sosok sederhana orangtuanya, membuat ia merasa masih sebagai Ray yang dulu. Bahkan, hingga kini kedua orangtuanya masih menjual hasil pertanian ke pasar demi memenuhi kebutuhan hidup.

Meski sudah menjadi bupati dua periode, Ray mengaku hingga kini masih mendapat uang saku dari ibunya, Margaretha Manhittu. Kebiasaan itu menurut Ray sudah berlangsung sejak dia menjadi Wakil Ketua DPRD TTU, Wakil Bupati TTU hingga menjadi bupati periode kedua.

Dia mengaku sempat menolak pemberian uang saku oleh ibunya. Namun, dirinya tak kuasa menolak, sebab ibunya beralasan uang saku tersebut adalah haknya sebagai anak.

"Mama saya hingga saat ini masih terus memberi saya uang. Saya menolak kata mama itu hak saya sebagai anak. Yah, sebagai anak saya menerima itu, walaupun saya sudah punya penghasilan sendiri," ujar Ray, Senin, 26 November 2018.

Raymundus mengatakan, usai berjualan di pasar, ibunya tak lupa menyisihkan uang saku bagi dirinya dan saudara kandungnya. Selain hasil bumi, orangtuanya juga memelihara ternak. Dari hasil jual ternak itulah, kata Ray, dia dan saudara-saudaranya mendapat tambahan uang saku.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tetap Sederhana

Orangtua Raymundus, Margaretha Manhittu dan Yakobus Fernandez, diundang oleh stasiun televisi Trans7 untuk tampil dalam acara Hitam Putih. Selain orang tuanya, Ray juga turut diundang tampil di acara yang dipandu oleh Dedy Corbuzier.

Ray mengatakan, kedua orang tuanya diundang ke acara tersebut terkait kehidupan sederhana dari kedua orang tuanya, meskipun dirinya telah menjadi bupati.

"Saya dan orangtua saya diundang oleh Trans 7. Kami diundang untuk mengupas kisah inspiratif kedua orangtua saya," kata Raymundus.

Dalam acara tersebut, mereka akan mengulas lebih dalam tentang kehidupan sehari-hari dari kedua orangtuanya yang masih aktif bekerja sebagai petani dan menjual hasil pertanian di pasar layaknya petani lainnya.

Anak sulung dari keempat bersaudara itu mengaku dirinya pernah melarang ayah dan ibunya untuk bekerja karena sudah memasuki usia tua, tapi larangannya tidak diindahkan.

"Mereka sudah tua, ibu berumur 78 tahun, sedang ayah 84 tahun. Saya sudah berusaha melarang. Namun, kata mereka, kamu jadi begini karena kami bekerja sebagai petani. Kalau kami tidak kerja pasti kamu tidak sekolah," kata Ray yang kini menjadi Ketua DPW Nasdem NTT.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.