Sukses

1 Ton Rendang untuk Korban Gempa Lombok dari Warga Sumatera Barat

Rendang yang terkumpul itu sebagian besar merupakan sumbangan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat. Sumbangan itu bervariasi mulai dari lima kilogram hingga 20 kilogram.

Liputan6.com, Lombok - Berita gempa Lombok dan kondisi korban bencana itu menyentak seluruh warga Indonesia. Begitupun dengan pemerintah dan masyarakat Provinsi Sumatera Barat. Meski berada jauh dari lokasi, mereka berupaya turut membantu mengurangi beban para korban.

Salah satunya dengan menyediakan lauk untuk dikonsumsi korban gempa Lombok. Mereka mengumpulkan satu ton rendang untuk dikirim ke Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Hari ini diinisiasi gubernur sudah terkumpul 231 kilogram. Dalam dua hari ditargetkan terkumpul satu ton," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit di Padang, dilansir Antara, Selasa, 7 Agustus 2018.

Makanan khas Sumatera Barat yang terkumpul itu sebagian besar merupakan sumbangan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat. Sumbangan itu bervariasi mulai dari lima kilogram hingga 20 kilogram.

Pemprov Sumbar juga menerima sumbangan dari masyarakat yang peduli terhadap korban gempa NTB. Daging rendang yang terkumpul itu akan diantarkan langsung ke NTB untuk diserahkan pada satuan tugas di lapangan.

Nanti petugas yang akan membagi sesuai kebutuhan masyarakat korban gempa di lapangan. Selain menyerahkan bantuan, Wakil Gubernur meninjau keadaan warga perantau dan keturunan Minang di NTB.

Berdasarkan data Ikatan Keluarga Bundo Kanduang (IKBK) Nusa Tenggara Barat, jumlah perantau dan keturunan Minang di provinsi seribu masjid itu sekitar 30 ribu orang.

"Kita berharap masyarakat Minang di sana dalam keadaan baik-baik saja," katanya.

Bantuan rendang untuk korban bencana merupakan salah satu ciri khas Sumbar yang dimulai sejak gempa Aceh Desember 2016. Saat itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menginisiasi pengumpulan rendang untuk dikirimkan pada korban gempa Lombok. Rendang dipilih karena memiliki cita rasa yang sangat lezat dan tahan lama hingga satu bulan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.