Sukses

Penjualan 3 Besar di ASEAN, Piaggio Indonesia Belum Niat Bangun Pabrik

Meskipun sudah memiliki pasar yang cukup besar, PT Piaggio Indonesia masih belum berniat bangun pabrik.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu model skuter yang ikonik, dan juga memiliki komunitas besar, penjualan Vespa di Indonesia terus mengalami peningkatan. Namun, hal tersebut belum membuat PT Piaggio Indonesia, distributor resmi Vespa di Tanah Air berniat bangun pabrik perakitan.

Menurut Marco Noto La Diega, President Director Piaggio Indonesia, untuk komunitas Vespa di Indonesia memang terbesar kedua setelah Italia.

"Untuk penjualan, di Asia Tenggara Indonesia masuk tiga besar. Penjualan pertama di Vietnam, karena mereka memiliki pabrik perakitan sendiri," jelas Marco saat berbincang dengan wartawan di SCBD, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Lanjut Marco, pabrik perakitan di Indonesia memang bukan tujuan utama pabrikan asal Negeri Pizza ini. Bahkan, pihaknya masih terus berusaha membangun empat pilar, untuk memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen.

"Kita berkonsentrasi bangun empat pilar, yaitu perkembangan dealer, development produk, service, serta merchandise dan aksesori. Tapi, tidak menutup kemungkinan memang saat di waktu yang tepat (bangun pabrik) kenapa tidak," tambahnya.

Sementara itu, pabrik perakitan memang bukan fokus utama Piaggio di Indonesia. Meskipun begitu, jika empat pilar tersebut sudah benar-benar terbentuk, maka penjualan akan mengikuti dengan sendirinya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

"Kita melihatnya berbeda, bukan mengejar angka. Namun, bagaimana membangun pilar-pilar tersebut, dan angka penjualan akan mengikuti dengan sendirinya.

Untuk penjualan Vespa di pasar otomotif nasional, Piaggio Indonesia masih mengandalkan empat modelnya, yaitu Vespa Primavera, Sprint, LX dan LS, serta GTS.

"Untuk Primavera dan Sprint memang menyumbang penjualan sekitar 45 persenan. Untuk angka detailnya, saya tidak bisa informasikan," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.