Sukses

[VIDEO] 13 Korban Tabrakan Kereta di Indramayu Dimakamkan

Ke-13 jenazah yang berasal dari satu desa ini langsung dimakamkan secara bergantian.

Jenazah korban yang tertabrak kereta api di Indramayu, Jawa Barat, disambut isak tangis keluarga saat tiba di rumah duka. Ke-13 jenazah yang berasal dari satu desa ini langsung dimakamkan secara bergantian.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Rabu (2/10/2013) dini hari, sebanyak 13 jenazah korban yang tertabrak kereta api diserahkan pada pihak keluarga masing-masing setelah diotopsi di Rumah Sakit Zam-Zam Jati Barang, Indramayu. Kedatangan semua jenazah di rumah duka di Desa Tegalwirangrong, Kecamatan Kertasemaya ini disambut isak tangis anggota keluarga.

Para korban berasal dari satu desa dan sebagian berasal dari satu keluarga. Mereka berada dalam satu rombongan yang baru saja mengantar jemaah calon haji.

Mereka pun tak menyangka jika perjalanan yang ditempuh berbuah petaka. Semua jenazah kemudian dimandikan dan disalatkan sebelum dimakamkan ke tempat pemakaman umum Desa Tegalwirangrong. Karena jumlah yang dimakamkan sebanyak 13 jenazah, prosesi pemakaman pun dilakukan bergantian.

Kecelakaan maut yang menelan 13 orang terjadi saat mobil bak terbuka yang mereka tumpangi melewati perlintasan rel tanpa palang pintu di jalan Desa Tegalwirangrong.

Saat melewati rel, kendaraan yang mereka tumpangi berhenti tepat di tengah-tengah rel. Hanya dalam hitungan detik, tiba-tiba datang kereta api Argo Dwipangga jurusan Jakarta-Solo.

Mobil yang membawa 19 orang itu yang sebagian besar wanita dan anak-anak langsung dihantam. Bahkan mobil sempat terseret hingga 150 meter. Sebanyak 13 orang tewas di tempat dan empat orang luka berat serta dua orang luka ringan.

Menurut korban selamat, mobil yang mereka tumpangi tidak mogok tapi tidak bisa jalan saat melewati rel.

Baik korban tewas maupun luka-luka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Zam-Zam, Indramayu. Dua korban luka berat kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Plumbon, sedangkan dua lagi dirawat di Rumah Sakit Zam-Zam.

Ini bukan kecelakaan pertama di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu. Peristiwa serupa terjadi pada 2008 lalu. Saat itu sebanyak 9 TKI yang hendak pulang kampung tewas setelah mobil yang mereka tumpangi ditabrak kereta.

Banyaknya perlintasan kereta palang pintu membuat kecelakaan kerap terjadi di wilayah Indramayu dan Cirebon. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.