Sukses

Helikopter Water Bombing BNPB Mulai Dikerahkan untuk Padamkan Kebakaran TPA Rawa Kucing

BNPB mulai menurunkan bantuan helikopter water bombing untuk membantu memadamkan api tersebut. Terpantau, helikopter mulai terbang di area kebakaran sekitar pukul 07.30 pagi.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mulai (BNPB) menerjunkan Helikopter Water bombing untuk menangani kebakaran di TPA Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Senin (23/10/2023).

Seperti diketahui, hingga hari awal kejadian, kebakaran tersebut sudah memasuki hari ke empat. Meski tidak separah hari-hari sebelumnya, titik api pun masih terlihat di gunungan sampah TPA Rawa Kucing Tangerang.

Untuk itu, BNPB mulai menurunkan bantuan helikopter water bombing untuk membantu memadamkan api tersebut. Terpantau, helikopter mulai terbang di area kebakaran sekitar pukul 07.30 pagi.

Awalnya, helikopter akan mengangkut air dari kubangan air yang berada di sebrang lokasi kebakaran. Kemudian terbang di atas gunung sampah yang terbakar, hingga akhirnya melepaskan air dari balon tampung.

Menurut Sekda Kota Tangerang, Herman Suwarman, aksi bantuan dari BNPB ini berlangsung tiga sesi untuk hari ini. Yakni sesi pagi, pukul 07.00 hingga 9.30 Wib. Siang hari pukul 10.00 hingga 12.30 Wib dan sore hari 14.00 hingga 16 30 Wib.

"Untuk hari ini, penanganan kebakaran di TPA Rawa Kucing dilaksanakan baik melalui udara maupun darat. Melalui udara, ini tindak lanjut bersama tim dari BNPB, yakni menyiramkan air dari udara berkapasitas 1.500 liter untuk sekali angkut,"ungkap Herman, saat ditemui awak media di lokasi kejadian.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Helikopter akan Bergerak Lebih dari 75 Kali

Untuk satu sesi, diperkirakan helikopter akan bergerak lebih dari 75 kali untuk memadamkan api dari udara.

Pilot akan menyasar titik yang dari pantauan udara asap masih mengepul, makanya putaran helikopter tidak terpusat pada satu titik tertentu, melainkan di titik gunungan sampah berbeda.

"Nanti petugas yang bersiaga akan tetap mengevaluasi sudah sampai mana penanganannya. Karena dari darat, petugas Damkar pun tetap melakukan proses pemadaman," kata Herman.

3 dari 4 halaman

Puluhan Warga Dievakuasi

Sebelumnya, Petugas gabungan yang bersiaga di lokasi Kebakaran TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang mulai mengevakuasi puluhan warga yang tinggal berdekatan dengan lokasi kebakaran, pada Sabtu (21/10/2023).

Pasalnya, asap tebal akibat kebakaran tersebut telah mengganggu aktifitas serta kesehatan warga sekitar.

"Asapnya yang bikin susah beraktivitas, napas sesak, mata perih, baju-baju juga bau asap," ujar Saniah (40), warga setempat.

Saniah mengungkapkan, dirinya mengungsi dari rumahnya yang tepat berada di seberang TPA Rawa Kucing ke rumah saudaranya yang lebih jauh. Meski masih ada di Kelurahan yang sama.

"Asapnya memang pas banget ke arah rumah saya, makanya dari pada susah napas lebih baik ngungsi dulu," jelasnya.

Selain itu, warga lain Asto (50) yang rumahnya berada di belakang TPA Rawa Kucing juga khawatir api merembet ke pemukiman dan menyebabkan kebakaran ke rumahnya.

"Takut mah takut, makanya ini saya ga tenang kemana-mana, lihatin terus proses pemadamannya," jelasnya.

4 dari 4 halaman

Petugas Sisir Wilayah Terdampak

Sementara, sebanyak 34 warga setempat mulai dievakuasi petugas. Camat Neglasari, Andhika Nugraha mengatakan, seluruh petugas Tramtib, dibantu dengan Satpol PP, Kepolisian, dan Dinas Kesehatan mulai mengevakuasi warga.

Asap mulai menebal diperkirakan pada pukul 11 siang. Para petugas akan terus menyisir wilayah yang mulai terdampak asap.

"Ada sebanyak 34 warga saat ini yang dievakuasi dari RT03/RW06 Kelurahan Neglasari. Terdiri dari 19 orang dewasa, dan 15 anak-anak. Evakuasi harus segera kami lakukan karena asap mulai mengarah ke pemukiman dan akan mengganggu pernapasan warga dan tentu membahayakan kesehatan. Kami terus akan menyisir wilayah untuk mengevakuasi warga," ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.