Sukses

Ini Pemicu Gempa Mentawai Magnitudo 6,9

Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan gempa Mentawai berkekuatan magnitudo 6,9 akibat aktivitas megathrust.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan gempa Mentawai berkekuatan magnitudo 6,9 akibat aktivitas megathrust.

Aktivitas megathrust ini terjadi dengan mekanisme sesar naik berarah barat laut tenggara dan sudut landai.

Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Sugeng Mujiyanto, kondisi tersebut diketahui berdasarkan lokasi, kedalaman pusat gempa bumi dan data mekanisme sumber dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) dan Badan Geologi Jerman (GFZ).

"Daerah terdekat dengan lokasi pusat gempa bumi yang terjadi pukul 03.00 WIB adalah Pulau Siberut bagian barat laut, Kabupaten Kepulauan Mentawai," ujar Sugeng dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Selasa, 25 April 2023.

Sugeng menjelaskan kondisi (morfologi) di Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai berupa perbukitan, lembah dan dataran pantai.

Pulau Siberut tersusun oleh dominan tanah keras (kelas C) dan sebagian oleh tanah sedang (kelas D) dan tanah lunak (kelas E) terutama pada daerah pantai.

Sugeng mengatakan daerah ini pada umumnya tersusun oleh batuan berumur Pra Tersier berupa batuan metamorf dan meta sedimen, batuan berumur Tersier berupa batuan sedimen dan endapan Kuarter yang terdiri-dari endapan aluvial pantai dan sungai.

"Sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan," kata Sugeng.

Sementara endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat urai, lepas, lunak, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Selain itu, Sugeng menyebutkan pada morfologi perbukitan yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan akan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh goncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Terdapat empat rekomendasi yang diterbitkan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM, diantaranya masyarakat setempat diimbau waspada dengan kejadian gempa bumi susulan dan waspada dengan potensi kejadian tsunami.

"Masyarakat agar mengungsi ke tempat tinggi guna menghindari dari potensi kejadian tsunami," ucap Sugeng.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kepulauan Mentawai Rawan Tsunami

Sugeng menyarankan bangunan di Kabupaten Kepulauan Mentawai harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari risiko kerusakan dan harus dilengkapi dengan jalur serta tempat evakuasi.

Oleh karena daerah pantai Kabupaten Kepulauan Mentawai tergolong rawan tsunami, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi tsunami melalui mitigasi struktural dan mitigasi non struktural

Sugeng mengatakan kejadian gempa bumi ini diperkirakan berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) dalam dimensi kecil berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.

"Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat," sebut Sugeng.

Hingga saat ini otoritasnya belum menerima informasi korban dan kerusakan bangunan yang diakibatkan oleh kejadian gempa bumi ini.

Menurut data BMKG guncangan gempa bumi terasa cukup kuat di Kepulauan Mentawai pada skala V-VI MMI (Modified Mercally Intensity), di Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Kota Padang guncangan terasa pada skala V MMI.

Sedangkan data dari Badan Geologi Kementerian ESDM, dicatat sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi.

"Berdasarkan data BIG terlihat adanya anomali pada grafik di stasiun pasang surut Tanah Bala, Nias Selatan tercatat sekitar 10-20 cm. Peringatan dini tsunami sempat diaktifkan dan telah diakhiri oleh BMKG," ungkap Sugeng.

Data Badan Geologi Kementerian ESDM menyebutkan pantai di Kepulauan Mentawai tergolong rawan bencana tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai sekitar 1,96 m hingga 8,36 m.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini