Sukses

Temui Golkar, NasDem Dinilai Nyaman Berkoalisi dengan Partai Pemerintah Ketimbang PKS-Demokrat

Belum diresmikannya Koalisi Perubahan sampai saat ini lantaran belum ada kesepakatan tertulis, atau hitam di atas putih. Di satu sisi, Ujang melihat bagaimana NasDem di kabinet terus diterpa isu reshuffle yang menyasar para menteri dari NasDem.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menilai safari Ketua Partai Nasdem Surya Paloh bertemu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menjadi sinyal rasa nyaman dengan partai koalisi pemerintah.

Ujang juga menilai pertemuan itu sebagai reaksi ketidakcocokan NasDem yang selama ini dianggap remeh oleh Demokrat maupun PKS.

"Selama ini ketika NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bacapres, ada tarik ulur antara PKS dan Demokrat, jaga gengsi dan memainkan ego dan minta bargaining cawapres, dan ini membuat NasDem merasa dikerjai," kata Ujang saat dihubungi wartawan, Jumat (3/2/2023)

Ujang menilai belum diresmikannya Koalisi Perubahan sampai saat ini lantaran belum ada kesepakatan tertulis, atau hitam di atas putih. Di satu sisi, Ujang melihat bagaimana NasDem di kabinet terus diterpa isu reshuffle yang menyasar para menteri dari NasDem.

"Oleh karena itu ya NasDem bermanuver ke sana kemari untuk dekat lagi dengan partai-partai di pemerintahan Jokowi, salah satunya dengan Golkar. Surya Paloh aktif di Golkar selama 40 tahun lebih juga kan," kata dia

"Artinya ya lebih enak dan nyaman dan sama-sama bagian dari koalisi pemerintah. Belum lagi nanti akan ketemu dengan PDIP. Jadi soal nyaman tak nyaman, NasDem memang merasa dikerjai karena Koalisi Perubahan itu belum terbentuk sehingga NasDem bermanuver dalam konteks untuk menyelamatkan partai," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Surya Paloh mengatakan pertemuan dengan Airlangga adalah hal yang lebih prioritas ketimbang bertemu partai-partai di koalisi perubahan (Demokrat-PKS).

"Baiklah kenapa harus bertemu dengan Golkar, ya prioritas bagi NasDem, ada satu romantisme, ada satu pegangan, sejarah perjalanan kehidupan saya pribadi dalam usia yang saya capai sampai saat ini, jenjang karir politik saya yang saya capai hari ini, saya harus jujur menyatakan kepada saudara semuanya, 16 tahun usia saya sudah berada di barisan Golkar, tambah 43 tahun cukup lama itu, lebih setengah abad rasanya," ujar Paloh saat konferensi pers dalam kunjungannya ke Kantor DPP Golkar, Rabu, 1 Februari 2023. 

Pertemuan ini juga menjadi kunjungan pertama kalinya Surya Paloh ke kantor partai lain. Setelah sebelumnya pertemuan-pertemuan politik Surya Paloh dilakukan di NasDem Tower (Kantor DPP Nasdem).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Buka Kemungkinan Gabung KIB

 

Surya Paloh menjelaskan, alasannya tidak mendatangi partai-partai koalisi perubahan karena belum ada kesepakatan dengan partai-partai tersebut. Surya Paloh juga tidak menolak kemungkinan partainya bergabung dengan KIB.

"Kenapa enggak ke yang lain karena kita baru mencoba. Baru mencoba. Apakah perlu NasDem mungkin bergabung dengan KIB? Ya sama-sama mungkin. KIB juga mungkin bergabung dengan NasDem kan. Jadi probabilitas itu masih terbuka," jelasnya.

Surya mengaku hubungan emosional dengan Golkar tidak akan pernah bisa hilang. Ia bahkan tidak bermasalah jika disebut sebagai alumni partai beringin tersebut.

"Terlepas apapun juga kekurangan satu sama lain. Tapi modal kebersamaan, catatan sejarah, saling memahami. Jadi tidak salah kalau saya dibilang alumni Golkar ya itu memang benar adanya," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.