Sukses

Prambanan Jadi Tempat Tawur Agung Kesanga Sambut Nyepi, Ganjar Tegaskan Skenario Antisipasi Covid-19

Berkaitan dengan persiapan acara Tawur Agung Kesanga, beberapa kegiatan sudah berjalan.

Liputan6.com, Jakarta Hari Raya Nyepi akan diselenggarakan pada 3 Maret 2022. Berkaitan dengan hari raya umat Hindu tersebut, Perayaan Tawur Agung Kesanga akan dipusatkan di Candi Prambanan. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta panitia untuk menyiapkan beberapa skenario sebagai antisipasi situasi dan kondisi Covid-19.

Demikian disampaikan Ketua Bidang Keagamaan dan Spiritualitas Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat, Panindita Astono Candra Dana, usai menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di rumah dinas Puri Gedeh, Kamis (17/2).

"Gubernur memberikan arahan, kita harus dinamis dan menyesuaikan dengan perkembangan situasi (covid). Sekarang ini kan Yogyakarta cukup tinggi sedangkan Jawa Tengah relatif stabil. Kalau perkembangannya lebih bagus atau minimal seperti ini maka lanjut dengan rencana sekarang, kalau terjadi kemungkinan terjelek maka kami akan kurangi jumlah peserta dan melakukan secara hybrid," kata Astono.

Berkaitan dengan persiapan acara Tawur Agung Kesanga, Astono menjelaskan beberapa kegiatan sudah berjalan. Terakhir adalah bersih-bersih di lingkungan Candi Sewu yang juga diikuti umat lintas agama. Kemudian akan ada acara Melasti atau penyucian diri di Umbul Geneng, Klaten.

"Setelah bersih diri, baru kita lakukan sedekah bumi atau istilahnya Tawur Agung Kesanga pada hari Rabu, 2 Maret 2022 di Candi Prambanan. Jumlah peserta kalau dari BPBD Klaten kemarin bisa sampai 800 perserta," katanya.

Dalam pertemuan dengan Ganjar, Astono bahwa dalam acara Tawur Agung Kesanga tahun ini akan mengundang pihak yang terlibat dalam penandatanganan nota kesepakatan pemanfaatan Candi Prambanan untuk kegiatan keagamaan.

Di antaranya Kementerian Agama, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian BUMN, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Mendengar penjelasan tersebut, Ganjar memberikan dukungan penuh agar acara berjalan lancar. Meski demikian, Ganjar juga meminta agar tetap menyiapkan beberapa rencana cadangan.

Berkaitan dengan penandatanganan nota kesepaham, Ganjar mengapresiasi langkah panitia untuk mengundang pihak yang terlibat. Dia mengatakan bahwa nota kesepahaman itu merupakan keputusan besar yang diambil karena akan mencoba mengembalikan tempat sesuai dengan fungsi awal.

"Mana sih yang area wisata, mana yang area event, dan mana yang area untuk keagamaan sehingga orang akan saling menghormati. Ini musti kita tata ulang," katanya.

 

(*)