Sukses

Imam Besar Istiqlal: Pesantren Harus Jadi Contoh Taat Protokol Covid-19

Hal itu karena, pondok presantren memiliki tradisi kedisiplinan dan juga keteladanan para kiai pengurus pesantren.

Liputan6.com, Jakarta - Peringatan Hari Santri Nasional 2020 bertepatan dengan pandemi Covid-19. Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyatakan santri dan pondok pesantren harus bisa menjadi contoh masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Hal itu karena, pondok presantren memiliki tradisi kedisiplinan dan juga keteladanan para kiai pengurus pesantren.

"Saya himbau Kiai, mari kiai jadikan pondok pesantren institusi teladan dalam rangka proteksi diri dari virus covid-19,” kata Nasaruddin dalam konpers daring, Kamis (22/10/2020).

Selain itu, Nasaruddin mengingatkan, meski imun dan protokol sangat penting, iman juga juga tak kalah penting dalam menangkal corona.

"Imun perlu tapi iman juga pokok. Kekuatan iman juga jadi daya tahan tubuh, daya tahan iman juga harus kuat ya,” katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Protokol Kesehatan Ketat

Ia menyebut penerapan protokol dan peningkatan imun dan iman tidak hanya selama pandemi melainkan nanti pasca pandemi.

"Iman dan imun jangan hanya sekarang, nanti yang akan datang juga, iman dan imun harus jadi kata majemuk," ucapnya.

Nasaruddin mencontohkan penerapan protokol di Ponpes, salah satunya masjid tidak boleh digunakan selain dari orang lingkungan ponpes.

"Sekarang enggak boleh ada jabat tangan, makanan-minuman juga harus steril. Bagian Kantin juga penting, orangtua enggak boleh masuk, jemaah luar enggak boleh masuk di masjid ponpes, guru harus rutin tes," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.