Sukses

Hasto PDIP: Jokowi Bangun Infrastruktur untuk Menekan Biaya Produksi

Hasto PDIP menuturkan, Jokowi memiliki komitmen untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan pembangunan infrastruktur dalam era Presiden Joko Widodo atau Jokowi dimaksudkan untuk menekan biaya produksi. Hal ini demi menggenjot daya saing industri lokal.

Hal tersebut disampaikan Hasto saat Safari Kebangsaan PDIP ke Jawa Barat, Kamis (7/2/2019). Hasto Kristiyanto bersama Wasekjen Ahmad Basarah dan rombongan mengunjungi pabrik boneka di Cianjur.

"Supaya value change makin baik, dengan infrastruktur Bapak Jokowi secara masif, maka ini kita harapkan bisa menekan biaya produksi. Sehingga kompetisi kita semakin kuat," ujar Hasto usai kunjungan.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu menuturkan, Jokowi memiliki komitmen untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Bahwa Jokowi membuat kebijakan yang memudahkan investor mengembangkan bisnisnya, disertai dengan kebijakan upah yang mengakomodir pekerja.

"Nanti akan ada formula yang tetap business friendly, kemudian investor friendly tetapi bersamaan juga mendorong kapasitas penyerapan tenaga kerja itu. Itu konsep utama Pak Jokowi," tegasnya.

Pabrik boneka itu bernama Aurora yang mampu memproduksi 100 ribu unit per harinya. Boneka itu dieskpor ke Amerika, Eropa, dan Korea Selatan. Pabrik ini menyerap 3.700 tenaga kerja yang 90 persennya adalah perempuan.

Dalam kesempatan itu, Hasto Kristiyanto kaget dan bangga bahwa pabrik tersebut menggunakan 60 persen bahan material dalam negeri.

"Kami harapkan ke depan kita mampu meningkatkan integrasi hulu hilir sehingga kemampuan domestik kita menyediakan bahan baku pembuatan boneka makin tinggi," pungkasnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.