Sukses

4 Kegiatan yang Bakal Dilakukan Ahok Usai Bebas dari Penjara

Ahok akan bebas dari tahanan pada Kamis, 24 Januari 2019. Lalu, apa yang akan dilakukannya?

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan menghirup udara bebas dari hotel prodeo pada 24 Januari 2019. Jelang kebebasannya, berbagai macam isu muncul tentang apa yang akan dilakukannya usai bebas nanti.

Seperti salah satunya terkait sikap politik pria asli Belitung tersebut. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dikabarkan siap menerima Ahok jika memang ingin kembali terjun ke kancah dunia politik.

"Saya rasa karena PDIP keberagaman, jadi tidak ada permasalahan," tutur politikus PDIP Prasetyo Edi Marsudi di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu, 6 Januari 2019.

Tak hanya itu, beredar kabar juga Ahok akan menjadi Ketua PSSI. Namun, Prasetyo Edi Marsudi yang juga merupakan Ketua DPRD DKI Jakarta menilai Ahok lebih pantas menduduki posisi lain.

"Kalau saya, daripada jadi Ketua PSSI, saya cenderung meihat Pak Ahok lebih cocok jadi Ketua Kejaksaan, Kejagung," kata Prasetyo.

Ahok akan bebas dari tahanan pada Kamis, 24 Januari 2019. Ahok telah menjalani hukuman sejak 9 Mei 2017 setelah divonis 2 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Jakarta Utara.

Majelis hakim menyatakan Ahok terbukti melakukan penodaan agama dalam pidatonya di Kepulauan Seribu pada 2016 dan menjatuhkan vonis 2 tahun penjara.

Ahok mendapat total remisi 3 bulan 15 hari. "Jadi, (Ahok) jangan bandel kalau mau bebas murni pada 24 Januari," kata Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami.

Berikut 4 fakta kegiatan yang kemungkinan akan dilakukan Ahok usai bebas dari penjara dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Ke Luar Negeri

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok banjir panggilan menjadi narasumber usai dirinya bebas dari penjara nanti. Tak tanggung-tanggung, ada undangan dua negara maju agar Ahok menjadi pembicara.

"Kemarin kami menjenguk Pak Ahok di sel Mako Brimob. Alhamdulillah keadannya badannya sehat sekali. Kemudian aja juga rencana untuk dia diundang di beberapa negara tetangga seperti Selandia Baru, Jepang, dan beberapa negara lainnya," tutur Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi.

Hanya saja, Prasetyo tidak begitu paham acara seperti apa yang akan dihadiri Ahok. Yang jelas, bebas dari penjara membuat mantan Bupati Belitung itu sibuk.

"Dia akan hadir di sana sebagai narasumber," jelas Prasetyo.

 

3 dari 5 halaman

2. Jadi Politikus

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bebas dari penjara Mako Brimob pada 24 Januari 2019. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) siap menerima jika memang mantan Gubernur DKI Jakarta itu ingin menjadi bagian dari partai tersebut.

"Saya rasa karena PDIP keberagaman, jadi tidak ada permasalahan," tutur politikus PDIP Prasetyo Edi Marsudi di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu, 6 Januari 2019.

Menurut dia, pihaknya tak bisa menduga-duga keinginan Ahok usai bebas. Oleh karena itu, PDIP akan menunggu sikap Ahok, apakah akan kembali terjun kembali ke dunia politik atau memilih jalan yang lain.

"Masalah Pak Ahok setelah bebas akan lari ke mana, nanti kita lihat saja karena bukan kapasitas saya. Biar Pak Ahok sendiri yang jawab," kata Prasetyo.

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menuturkan, ada partai yang mau mengajak Ahok untuk bergabung. Dia mengatakan, Ahok sendiri yang menceritakan hal tersebut.

"Kemarin saya ketemu Pak Ahok, cerita di situ. Dia dirayu oleh partai tertentu untuk masuk," ucap Djarot di depan kader PDIP dari DPC Deli Serdang, Tebing Tinggi, dan Serdang Bedagai dalam safari politik kebangsaan III di Hotel Wings, Deli Serdang, Sumut, Jumat, 14 Desember 2018.

Kepadanya, Ahok mengatakan, menolak tawaran tersebut. Ahok mengaku hanya akan masuk PDIP kalau memang ingin kembali ke dunia politik.

"Dia bilang tidak. Kalau dia mau masuk partai, saya (Ahok) hanya ingin masuk PDI Perjuangan," cerita Djarot.

 

4 dari 5 halaman

3. Pimpin PSSI?

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi rumor dijagokannya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Ketua PSSI. Menurutnya, sosok mantan gubernur DKI Jakarta itu lebih pantas menduduki posisi lain.

"Kalau saya daripada jadi Ketua PSSI, saya cenderung meihat Pak Ahok lebih cocok jadi Ketua Kejaksaan, Kejagung," tutur Prasetyo.

Selama menjabat menjadi DKI 1, lanjut Prasetyo, Ahok menunjukkan sikapnya yang berani sekaligus transparan. Mantan Bupati Belitung itu juga tentu akan menerapkan ciri khasnya tersebut.

"Karena dia tegas, konstitusi, kita sudah melihat kinerja dia di DKI," jelas Prasetyo.

Nama Ahok muncul sebagai calon petinggi PSSI setelah Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi menjadi sorotan tajam dalam beberapa hari terakhir. Suporter Timnas Indonesia menyuarakan #EdyOut.

Tagar itu merupakan bentuk kekecewaan suporter atas kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Tak hanya itu, suporter kesal dengan kegagalan PSSI memperpanjang Luis Milla.

Suporter pun menganggap kinerja Edy Rahmayadi sebagai Ketum PSSI telah gagal.

 

5 dari 5 halaman

4. Bertemu Sandiaga Uno

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengaku ingin bertemu dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mantan Gubernur DKI itu segera bebas dari penjara pada 24 Januari 2019.

"Kalau pas jadwalnya ada di Jakarta, Beliau (Ahok) mau ketemu, saya sudah lama enggak ketemu Beliau," kata Sandiaga di Senopati, Jakarta Selatan, Minggu, 6 Januari 2019.

Meski demikian, Sandiaga mengaku belum menyiapkan jadwal khusus soal niatan pertemuannya tersebut. "Belum ada, belum," singkat dia.

Sandiaga berharap, keluarnya Ahok dari tahanan bisa kembali beraktivitas dan terus diberi kesehatan. "Insyaallah sehat Pak Ahok, nanti kita berdoalah yang terbaik buat dia," kata Sandi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.