Sukses

Polisi Luruskan Kabar Pendobrakan dan HP Kasus Pembunuhan Deudeuh

Kapolsek Tebet Kompol I Ketut Sudarma meluruskan kabar yang beredar bahwa Deudeuh memiliki 2 ponsel.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar penemuan jenazah Deudeuh usai didobrak di kamar kosnya, dibantah Polsek Metro Tebet. Yang benar, kamar dibuka menggunakan kunci cadangan oleh pengelola kos dan beberapa penghuni lain.   

Kapolsek Tebet Kompol I Ketut Sudarma mengatakan, seorang penjaga kos curiga karena Deudeuh tak kunjung menyuruhnya membelikan makanan. Padahal biasanya pria tersebut selalu dimintai tolong. Kecurigaan bertambah karena pengelola kos mengaku mendengar keributan di kamar Deudeuh pada Jumat 10 April malam.

"Pintu dibuka dengan kunci cadangan," kata Ketut di Mapolsek Tebet Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (14/4/2015).

Ketut juga meluruskan kabar yang beredar bahwa Deudeuh memiliki 2 ponsel. Semula polisi belum bisa memastikan jumlah ponsel milik korban, dan ponsel masih ada saat polisi tiba di kamar kos yang beralamat di  Jalan Tebet Utara 15-C, Nomor 28 RT 7 RW 10, Tebet Timur, Jakarta Selatan.

"Kami temukan ponsel korban, dari situ kami lakukan penyelidikan dengan siapa korban terakhir berkomunikasi," jelas Ketut.

Jenazah Deudeuh Alfi Syahrin ditemukan tewas mengenaskan. Tubuhnya dalam kondisi telanjang, hanya dibungkus selimut tebal di kamar kosnya pada Sabtu 11 April 2015 sekitar pukul 19.00 WIB. Leher perempuan berumur 27 tahun itu terjerat kabel dengan mulut tersumpal kaos kaki. Dari penuturan penjaga kos, Deudeuh sehari-hari dikenal pendiam dan sering menerima tamu laki-laki.

Sesuai hasil otopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat, janda 1 anak asal Depok, Jawa Barat itu dipastikan meninggal karena kehabisan oksigen.

Jasad pemilik akun Twitter @tataa_chubby ini dimakamkan keluarganya di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. Orangtua Deudeuh berharap polisi segera menangkap dan mengungkap motif pembunuhan ini. Ada dugaan Deudeuh dibunuh orang yang dikenalnya. (Rmn/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.