Sukses

Neloe Bakal Diganti

RUPS Bank Mandiri dipastikan akan mengganti Dirut Bank Mandiri E.C.W. Neloe yang ditetapkan sebagai tersangka kasus kredit macet senilai Rp 1 triliun lebih. Pergantian juga dilakukan terhadap dua direksi lainnya.

Liputan6.com, Jakarta: Bank Mandiri akan menggelar dua Rapat Umum Pemegang Saham pada Senin (16/5) ini. Rapat pertama adalah RUPS tahunan yang digelar untuk membahas persetujuan laporan keuangan Bank Mandiri periode 2004. Selanjutnya, RUPS luar biasa dengan agenda perubahan direksi dan komisaris bank.

RUPS dipastikan akan mengganti Direktur Utama Bank Mandiri E.C.W. Neloe yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus kredit macet. Pergantian juga dilakukan terhadap dua direksi lainnya, yakni Wakil Dirut I Wayan Pugeg, dan Corporate Banking M. Sholeh Tasripan. Mereka disangka terkait kasus kredit macet senilai lebih dari Rp 1 triliun yang melibatkan lima perusahaan.

Meski demikian, ketiganya dipastikan akan menghadiri RUPS. Bahkan, tim pengacara Bank Mandiri, M. Assegaf menjamin ketiganya bakal hadir dan telah meminta penundaan pemeriksaan ke Kejaksaan Agung [baca: Tiga Tersangka Kredit Macet Dipastikan Menghadiri RUPS].

Menurut Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sugiharto, perubahan yang akan dibahas dalam RUPS bisa berarti menambah jumlah personel direksi dan komisaris. Perubahan juga mencakup pengisian jabatan yang kosong atau mengganti personel direksi dan komisaris lama dengan nama baru. Sugiharto telah mempersiapkan sejumlah nama hasil uji kelayakan dan kepatutan Bank Indonesia untuk beberapa posisi direksi.

Sejauh ini, sejumlah nama disebut-sebut sebagai calon kuat pengganti E.C.W. Neloe. Salah satunya adalah Agus Martowardojo yang saat ini menjabat Dirut Bank Permata. Agus yang pernah menjabat sebagai Managing Director Bank Mandiri periode 1999-2001 ini punya peluang besar menggantikan Neloe.

Calon kuat lainnya adalah Rudjito yang menjabat Dirut Bank Rakyat Indonesia sejak Juli 2000. Kandidat berikutnya adalah Dirut Bank Negara Indonesia Sigit Pramono. Namun, Sigit yang memimpin BNI sejak November 2003 ini diduga akan dipertahankan BNI karena masih disibukkan sejumlah masalah yang harus diselesaikan di bank tersebut.

Ketiga calon itu dinilai anggota Komisi XI DPR yang juga pengamat ekonomi Dradjad Wibowo memiliki peluang yang sama. Pasalnya, mereka sama-sama memiliki jam terbang yang tinggi sebagai bankir senior. Namun, yang pasti, sebagai bank terbesar di Tanah Air, Bank Mandiri membutuhkan figur bankir berpengalaman yang menjadi ikon bankir Indonesia.

Neloe diduga terlibat kasus kredit macet di Bank Mandiri yang melibatkan lima perusahaan. Namun, pada perkembangannya, Kejaksaan Agung juga tengah mendalami kasus kredit macet empat perusahaan lain dengan nilai mencapai puluhan triliun rupiah.

Perusahaan tersebut antara lain PT Bakrie Telecom milik keluarga Aburizal Bakrie yang mendapat kucuran kredit Rp 498,62 miliar. Perusahaan lainnya adalah Bosowa Grup milik keluarga Jusuf Kalla yang terlibat kredit macet sebesar Rp 1,05 triliun. Sedangkan Domba Mas Grup milik Susanto Lim mendapat kucuran kredit sebesar Rp 814,86 miliar.

Namun, Aburizal Bakrie yang juga Menteri Koordinator Perekonomian menyatakan kredit di Bakrie Telecom dalam kategori kolektivitas satu atau tergolong lancar sehingga tak menyalahi prosedur penyaluran kredit. Komisaris dan Direksi Bakrie Telecom juga siap diperiksa untuk mempertanggungjawabkan hal ini. Bantahan serupa disampaikan PT Semen Bosowa Maros.

Sementara juru bicara Domba Mas Grup, Doddy W. membantah kredit yang diperoleh perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit itu digolongkan kredit macet. Menurut Doddy, Bank Mandiri dan pihaknya telah menyepakati tenggang waktu pembayaran bunga dan pokok pinjaman hingga perusahaan mulai beroperasi. Dengan demikian, kredit yang dikucurkan pada 2002 untuk mendirikan pabrik pengolahan kelapa sawit di Asahan, Sumatra Utara, baru dibayar tiga bulan mendatang.

Namun, dokumen penyaluran kredit Bank Mandiri menyebutkan target waktu penyelesaian pembangunan pabrik Domba Mas Grup adalah kuartal ketiga 2004. Namun, hingga saat ini, Domba Mas Grup belum mencicil kreditnya ke Bank Mandiri.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini